Mohon tunggu...
Ronny Rachman Noor
Ronny Rachman Noor Mohon Tunggu... Lainnya - Geneticist

Pemerhati Pendidikan dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pertunangan Pangeran Harry dengan Meghan Markle adalah Pengulangan Sejarah

28 November 2017   13:49 Diperbarui: 29 November 2017   08:40 5527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pangeran Harry bersama Meghan Markle sesaat setelah mengumumkan pertunangnnya. Photo: Getty

Situasi menjadi heboh ketika pada bulan November tahun 1936 Raja Edward menceritakan keinginannya untuk mengawini Willis Simpson, namun Perdana Menteri Inggris memberikan pandangan bahwa rakyat Ingris tidak akan dapat menerima Willis Simpson sebagai ratu Inggris.

Sebagai solusi Raja Edward mengajukan perkawinan morganatic yang bermakna bahwa setelah kawin Raja Edward tetap sebagai raja, namun Willis Simpson statusnya bukanlah sebagai seorang  ratu.  Namun ternyata usulan ini ditolak oleh Perdana Menteri dan juga pemerintah commonwealth  lainnya.

Sebagai klimak dari kejadian ini adalah ketika pada tanggal 11 Desember 1936 raja Edward menyerahkan tahtanya dan kawin dengan Willis Simpson pada tahun 1937 dan selanjutnya seusainya Perang Dunia II pasangan ini menghabiskan masa tuanya di Perancis. Pangeran Edward tercatat meninggal dunia pada tahun 1972 istrinya sedangkan Willis Simpson meninggal pada tahun 1986.

Pengumuman pertunangan Pangeran Harry dengan Meghan Markle ternyata mengulang kembali sejarah keterkaitan keluarga kerajaan Inggris dengan wanita Amerika walaupun tentunya tidak seheboh peristiwa yang pernah terjadi pada era nenek moyang pangeran Harry.

Kisah cinta dua insan  manusia ketika berpadu memang tidak mengenal batas keturunan,  negara atau batasan lainnya.   Ketika dua hati telah terpaut  maka batas batas tersebut menjadi maya.

Rujukan: Satu, Dua, Tiga,Empat. Lima, Enam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun