Mohon tunggu...
Maulidya Arifianti Ningtyas
Maulidya Arifianti Ningtyas Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Mahasiswa

Public Health

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Metode Kanguru, Pengganti Inkubator pada BBLR

20 Januari 2020   12:27 Diperbarui: 20 Januari 2020   12:32 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tahukah Anda bahwa metode kanguru dapat menjadi pengganti Inkubator pada BBLR?

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Pada tahun 2013, 98% dari 5 juta kematian neonatal di Negara berkembang atau berpenghasilan rendah dikarenakan BBLR. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, proporsi BBLR di Indonesia 10,2% dengan rentang variasi 7,2-16,9% dimana prevalensi terendah ada di Sumatera Utara (7,2%) dan tertinggi di Sulawesi Tengah (16,9%). 

BBLR membutuhkan waktu dan bantuan untuk penyesuaian kehidupan di luar rahim karena mengalami hipotermi dan pada umumnya BBLR harus melakukan perawatan di inkubator. Pada tahun 1983 di Bagota Colombia diperkenalkan nya metode kanguru oleh Ray dan Martinez sebagai alternatif perawatan BBLR di tengah tingginya angka BBLR dan lahir prematur untuk pengganti inkubator yang sangat terbatas di Rumah Sakit.

Metode Kanguru merupakan perawatan untuk berat bayi lahir rendah atau lahir prematur dengan melakukan kontak langsung kulit ibu dengan kulit bayi atau yang biasa disebut skin to skin, dengan cara meletakkan bayi di dada ibu untuk menghangatkan sang bayi dan dapat mempermudah pemberian ASI. 

Metode ini merupakan cara sederhana yang bermanfaat untuk meningkatkan kelangsungan hidup bayi baik sesaat maupun jangka panjang, terutama pada BBLR kurang dari 2500 gram. Metode ini meniru binatang kanguru yang bayinya disimpan di kantung induknya agar mendapatkan air susu induknya dan menjaga kehangatan tubuh bayi.

Manfaat dari metode kanguru yaitu dapat mencegah terjadinya hipotermi karena tubuh ibu dapat memberi kehangatan kepada bayinya secara terus menerus dengan cara kontak antara kulit ibu dengan kulit bayi. 

Selain itu, metode kanguru juga dapat meningkatkan ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi, memberikan rasa aman, laju denyut jantung dan pernapasan bayi, meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik, memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi, meningkatkan produksi ASI, memudahkan bayi dalam memenuhi kebutuhan nutrisi, menurunkan infeksi nosokomial dan dapat mempersingkat waktu rawat inap sehingga dapat menghemat biaya perawatan.

Perawatan Metode Kanguru (PMK) dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu PMK Intermiten dan PMK Kontinu. PMK Intermiten dilakukan pada saat kondisi bayi membutuhkan perawatan intensif dan PMK tidak diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan pada saat ibu bayi mengunjungi bayi nya yang berada di inkubator dengan durasi minimal satu jam. Sedangkan PMK Kontinu dilakukan pada saat kondisi bayi stabil dan bayi harus dapat bernapas secara alami tanpa bantuan oksigen.

Di Indonesia ada beberapa penelitian mengenai Perawatan Metode Kanguru (PMK), penelitian pada tahun 2010 yang telah dilakukan oleh Wahyuni di Surakarta yaitu dengan membandingkan lama perawatan metode kanguru 4 jam dengan 2 jam per hari. Hasil yang didapatkan bahwa perlengketan 4 jam lebih efektif terhadap peningkatan berat badan bayi dibandingkan dengan perlengketan 2 jam.

Dokter akan memberi tahu kapan kondisi bayi stabil untuk mendapatkan perawatan metode kanguru, metode ini dapat dilakukan dirumah secara terus menerus. Oleh karena itu, perawatan metode kanguru sangat bagus untuk meningkatkan berat badan bayi meskipun perlu pemantauan yang lebih ketat terutama untuk nutrisi bayi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun