Mohon tunggu...
Fiqrurrozi
Fiqrurrozi Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa angkatan 2017 di stei sebi jurusan perbankan syariah

Asal: lombok Mahasiswa: stei sebi Angakatan 2017 Jurusan perbankan syariah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kecerdasan Ilmu Imam Al-Ghazali tentang Pendidikan Islam

24 Februari 2020   10:32 Diperbarui: 24 Februari 2020   10:38 2572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nama lengkap Imam Ghazali adalah  Abu hamid Muhammad bin Muhammad bin  Ta'us Al-Thusi Al-Syafi'I,panggilan singkat beliau adalah Al-Ghazali atau abu hamid.Dilahirkan tahun 445 H/1058 M disebuah desa yang bernama Thus di pinggiran Iran.Beliau termasuk salah satu tokoh besar dalam khazanah keilmuan islam.
Kisah masa kecilnyapun Al-Ghazali mempunyai minat dan bakat serta kecerdasan yang luar biasa untuk mempelajari sesuatu,tak hanya itu antusiasnya pun dalam belajar sangat tinggi.Oleh karena itu pendidikan yang ditempuhnya pun sangat panjang.Guru pertama Al-Ghazali adalah Ahmad bin Muhammad al-Rhizakani di Thus,ia bersama beliau mempelajari tentang fiqih.setelah itu ia berlajar dengan beberapa ulama.Dan di madrasah Al-Ghazali belajar tentang teologi,falsafah,hukum,retorika,ilmu pengetahuan alam,pendidikan islam

Selama berada di Naisabut ia belajar dengan Imam Al-Haramain sekaligus juga belajar dengan pengikut sufi Abu Fadl bin Muhammad,dengan pamannya Al-Quraisy yaitu Al-Faramadhi belajar tentang teori dan praktek tasawuf.Setelah itu Al-Ghazali tidak melanjutkan belajarnya dengan guru-gurunya,ia memilih belajar sendiri karena sudah memiliki cukup ilmuyang telah ia pelajari selama berguru.Dalam usia 28 tahun,itu ilmu sebanyak itu merupakan cerminan bahwasanya ia merupakan seseorang yang cerdas,memiliki prestasi yang lebih karena tidak semua orang bisa mencapainya diusia muda.

Dalam pendidikan, Imam Ghazali menerapkan konsep bahwa pendidikan pada hakekatnya adalah manusia, pendidikan merupakan obat dari penyakit kebodohan yang bisa membawa dampak baik bagi setiap insan yang mau belajar dengan sungguh-sungguh.Sehinnga pendidikan dan manusia selalu dieratkan dan tidak dapat dipisahkan sebagaimana mestinya.

Al-Ghazali sendiri mengartikan pendidikan yaitu pewarisan budaya kepada setiap individu agar kehidupan seseorang selalu berkesinambungan.Karena pada fitrahnya manusia akan senantiasa terus belajar dan memperbaiki dan salah satu caranya melaui pendidikan yang ditekuninya.Pendidikan dalam islam sendiri harusnya berpedoman pada Al-Qur'an,hadits, dan Sunnah.Sehingga ilmu dan akhlak akan selalu mengiringi seseorang dalam ketaatan.

Tujuan kita dalam pendidikan  tidak hanya untuk duniawi akan tetapi akhiratpun harus seseorang penuhi,antara ilmu dunia dan akhirat pun harus seimbang yang terpenting adalah mengacu agar seseorang bisa mendekatkan diri pada Allah SWT.Dalam kurikulum Imam Al-Ghazali adalah sosial ilmu dan nilai, karena pendidikan akhlak dan jiwa pun hars bisa seimbang.

Diantaranya adalah tujuan umum pendidikan yaitu memeperoleh ilmu, mempunyai akhlaq yang bagus, menguasai ilmu secara sempurna,menciptkan keseimbang,memenuhi fitrah sebagai manusia untuk terus belajar dan mencari keridhoaan Allah SWT. Dalam pendidikan Islam menurutnya ada dua metode terpenting yang harus diketahui yaitu metode tazkiyatun nafs dan pembentuk kebiasaan.kedua harus selalu berjalan berdampingan karena menentukan pendidikan akhlaq dan pembentukkan jiwa bagi seseorang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun