Mohon tunggu...
Roza Oktama
Roza Oktama Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Peta

Anjing yang dibesarkan taringnya sendiri. Fan of Jarjit Singh.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Optimalisasi GIS untuk Pendataan Bidang Tanah

11 Juli 2019   09:25 Diperbarui: 11 Juli 2019   17:20 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Penerapan teknologi GIS kian dipilih untuk pengolahan informasi spasial atau perpetaan dalam konteks penataan ruang yang lebih ramah terhadap standar geospasial di Indonesia. Pemanfaatan GIS dipilih dengan dua pertimbangan utama. 

Pertimbangan pertama adalah keseragaman unit geospasial, sehingga diharapkan tidak terjadi lagi perbedaan maupun distorsi yang berujung kepada terbatasnya akses maupun pemanfaatan informasi secara langsung, setidaknya dalam skala nasional. 

Pertimbangan kedua dalam pemanfaatan GIS adalah kapabilitas produk yang dihasilkan mampu mengakomodir informasi yang dipetakan serta adanya sifat praktis dalam merespon perubahan-perubahan informasi yang dibutuhkan, mengingat bidang tanah merupakan objek dengan nilai yang statusnya bersifat sangat dinamis.

Pendataan bidang tanah sendiri merupakan suatu kegiatan yang penting dilakukan, terutama di wilayah dengan tingkat pemanfaatan tanah yang terbilang tinggi. Pendataan bidang tanah yang terpadu diharapkan mampu memangkas kerumitan dalam perumusan kebijakan, perencanaan, hingga penyelesaian konflik. Jarak antara pengguna bidang tanah dengan stakeholder dapat direduksi dan bermuara kepada proses kerja yang lebih efisien.

Pendataan bidang tanah secara teknis mencatatkan informasi spasial hingga informasi administrasi. Pendataan dapat dilakukan secara optimal dengan operasi GIS. Pendataan bidang tanah pada dasarnya mengolah data vektor berupa poligon luasan bidang tanah eksisting disertai pembaharuan dengan mengandalkan input dari citra maupun validasi langsung di lapangan. 

Informasi bersifat administratif juga relatif lebih mudah diolah setelah informasi tersebut tervalidasi langsung, serta memungkinkan dilakukan perubahan-perubahan dengan lebih sederhana. Pengolahan lanjutan hasil pendataan bidang tanah dapat dilakukan langsung dengan produk matematis yang memudahkan analisis untuk berbagai kebutuhan, mulai dari perencanaan, evaluasi, perumusan kebijakan, hingga resolusi konflik pertanahan.

Hasil kegiatan pendataan bidang tanah dapat dioptimalisasi dengan penguatan terhadap beberapa aspek. Aspek pertama adalah pendayagunaan sumber daya manusia di bidang GIS dengan skema kepakaran dan pertimbangan proporsi yang memadai. 

Aspek kedua berupa kontrol kualitas pelaksanaan kegiatan pendataan tanah dengan skema pengerjaan disertai kontrol kualitas dan diseminasi produk langsunh dengan pengguna informasi. Aspek ketiga adalah pelibatan langsung masyarakat sehingga kualitas data yang dikumpulkan bersifat lebih valid dan representatif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun