Mohon tunggu...
LADA YAH
LADA YAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Sosiologi UPI

Dusun Pelelangan, Desa Blanakan, Kabupaten Subang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program "Lada, Yah!" sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Desa Blanakan, Subang

27 Oktober 2021   19:34 Diperbarui: 27 Oktober 2021   20:27 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Para Nelayan Desa Blanakan Sepulang Berlayar

Masyarakat pesisir dikategorikan sebagai kelompok orang yang mendiami suatu wilayah pesisir dan bergantung pada sumber daya alam di laut. Mata pencaharian masyarakat pesisir bukan hanya sebagai seorang nelayan, melainkan juga sebagai pemberdaya, pengolah, hingga pedagang ikan, seperti  kehidupan masyarakat pesisir di Dusun Pelelangan, Desa Blanakan, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.

Dengan kekayaan hasil laut yang melimpah, masyarakat pesisir masih diidentikan dengan kemiskinan. Hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa keterbatasan pada bidang kualitas sumber daya manusia, akses dan penguasaan teknologi, pasar, serta modal. Program LADA, YAH! (Lelang Berdaya Nelayan Sejahtera) menjadi fokus utama dalam penelitian ini untuk menganalisis sistem pelelangan yang diberdayakan oleh Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Mina “Fajar Sidik” Blanakan melalui sembilan tahap pemberdayaan masyarakat.

Adapun 9 tahap proses pemberdayaan masyarakat pada program LADA, YAH!, di antaranya :

1. Pemetaan potensi

Desa Blanakan secara administratif berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Ciasem Baru (Kec. Ciasem), sebelah timur berbatasan dengan Desa Langgensari (Kec. Blanakan, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Jayamukti (Kec. Blanakan). 

Sedangkan secara geografis luas wilayah Desa Blanakan adalah 12,88 km2 dengan ketinggian dari permukaan laut 3,00 m. Sedangkan secara demografis jumlah penduduk Desa Blanakan berjumlah 11.287 dengan rata-rata pendidikan tingkat SMA.

2. Analisis Potensi

Strengths (kekuatan)

Keberadaan TPI ditangani oleh KUD Mandiri Mina “Fajar Sidik” merupakan kepercayaan tersendiri dari pemerintah. TPI Blanakan menjadi salah satu sentra pemasaran hasil tangkapan nelayan dari berbagai daerah karena letaknya yang strategis. 

Weakness (kelemahan)

Pendangkalan lumpur pada alur sungai dan muara cukup tinggi akibat sedimentasi yang terjadi sepanjang tahun; sempitnya sungai di Blanakan; dan kenaikan BBM dalam berbagai sektor memiliki dampak yang sangat besar dan menurunkan tingkat produksi di TPI KUD Mandiri Mina “Fajar Sidik”.

Opportunities (peluang)

Iklim pemasaran hasil produksi perikanan laut dan prospeknya yang menguntungkan semua pihak untuk turut berperan aktif di dalamnya. Peluang lainnya adalah tersedianya proteksi dari pemerintah.

Threats (ancaman)

  • Pengembangan usaha KUD Mandiri Mina “Fajar Sidik” Blanakan perlu diikuti dengan spesialisasi bidang usaha sehingga diketahui usaha yang produktif.
  • Terbatasnya modal koperasi yang tersedia.
  • Ketergantungan pemasaran hanya pada bakul.


3. Penyusunan desain model

Desain Model Pemberdayaan
Desain Model Pemberdayaan

SOSIALISASI

  • Memberikan pemahaman terkait benefit koperasi kepada masyarakat.
  • Mengajak masyarakat agar ikut serta menjadi keanggotaan KUD Mina “Fajar Sidik”, baik kepada nelayan, pedagang, maupun bakul.

KEGIATAN

  • KUD Mandiri Mina “Fajar Sidik” menyediakan sistem kredit untuk membantu para nelayan dan pedagang (bakul) untuk mengembangkan usahanya. 
  • Keberadaan KUD ini terbantu dengan adanya SPON sebagai penyedia BBM bagi nelayan, menjadikan harga BBM lebih terjangkau.
  • KUD memberi bantuan berupa persediaan bahan alat perikanan (SAP) dengan harga yang lebih terjangkau dan dapat diperoleh dengan cepat tanpa harus keluar kota terlebih dahulu.

OUTPUT

  • Membantu para nelayan dalam permodalan hingga pinjaman dalam pencarian ikan hingga bergulirnya penjualan ikan di TPI.
  • Membuat potensi masyarakat kian berkembang.
  • Kemudahan bagi para nelayan mendapatkan harga jual ikan yang lebih adil di TPI yang dikelola koperasi.

TUJUAN

Meningkatkan taraf hidup, kesejahteraan sosial dan ekonomi pada masyarakat Desa Blanakan.


4. Sosialisasi dan diseminasi

Sosialisasi dan diseminasi yang dilakukan kepada masyarakat Desa Blanakan adalah dengan memberikan bantuan terkait modal untuk para nelayan melalui Koperasi Unit Desa Mandiri (KUD) Mina “Fajar Sidik” karena salah satu kendala para nelayan yang ada di Desa Blanakan Kabupaten Subang ini adalah sulitnya mendapatkan pendanaan untuk berlayar.



 5. Pembentukan kelompok usaha produktif dan kreatif

Pemberdayaan masyarakat di Desa Blanakan cenderung lebih didominasi oleh koperasi. Dalam pembentukan kelompok usaha produktif sempat dibentuk Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMDes) namun kurang berjalan lancar. Masyarakat pesisir yang didominasi nelayan, dinaungi oleh koperasi dalam sistem ekonominya. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh koperasi berada dalam lingkup nelayan pemilik perahu dengan pemberian modal dan pelaksanaan sistem pemasaran.


6. Penguatan kelembagaan keuangan mikro berbasis kelembagaan koperasi

 

Struktur Kepengurusan KUD Mandiri Mina
Struktur Kepengurusan KUD Mandiri Mina "Fajar Sidik" Blanakan

KUD Mandiri Mina "Fajar Sidik" didirikan pada tahun 1958 oleh H. Dirman Abdurahman dengan dasar kesejahteraan anggota. Koperasi ini dapat dijadikan sebagai alternatif bagi masyarakat nelayan untuk memperoleh akses modal, teknologi penangkapan, pemasaran, kebutuhan sehari-hari ataupun kebutuhan yang mendesak.

KUD Mandiri Mina “Fajar Sidik” Blanakan memiliki beberapa unit koperasi. Di sini kami berfokus memotret program Koperasi Unit Usaha Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Adapun kegiatan yang berlangsung dalam unit TPI, di antaranya:

  1. Mengupayakan stabilitas dan peningkatan harga ikan melalui penambahan bakul-bakul ikan (konsumen), prasarana dan sarana, serta pelayanan yang baik.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun