Mohon tunggu...
Galih Arozak
Galih Arozak Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh

Merekahkan senyum, memayungi siapa pun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memasuki Masa Perang

12 April 2020   09:35 Diperbarui: 12 April 2020   12:39 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Prau, Jawa Tengah

Konsekuensi suatu peperangan ialah antara menang dan kalah. Tiada istilah damai bagi siapa pun yang telah menabuh genderang perang. Hari ini, bahkan mungkin sejak sebelum saat ini. Aku memasuki masa-masa perang dingin, sebelum nantinya pecah menjadi peperangan hidup - mati dan harga diri, atau tetap hanya perang seperti ini. Akan jadi kisah panjang sebab tak hanya melawan seorang, melainkan banyak orang. Mulai sejak menyadari akan itu, aku bersiap untuk perang dan dengan penuh keyakinan akan berbuah konsekuensi pertama; kemenangan.

Benar saja perang memang soal strategi, amunisi, dan keberanian. Aku tak bisa mengukur secara pasti kekuatan setiap musuh, melainkan hanya bisa menduga dan berasumsi. Sialnya aku tak banyak memiliki amunisi, karenanya perlu kuberi porsi lebih dalam strategi dan keberanian. 

Sampai sejauh ini, aku pernah kalah termasuk oleh seorang yang dalam peperangan kali ini kuhadapi. Kala itu, aku kalah sebelum berperang, ditusuk dari belakang, barangkali memang banyak orang yang tak punya cukup keberanian untuk berhadapan secara jantan. Aku tiada pernah mengakui kemenangan yang direbut dengan kepicikan. Kali ini, mari berperang lagi, tanpa menjadi seorang pengecut.

Tiada sedikit pun rasa khawatir menjumpai konsekuensi kedua; kekalahan. Aku akan merasa terhormat bila perang melawan orang-orang kuat demi sesuatu yang memang berharga. Aku punya sejarah sendiri, bahwa banyak kemenangan kudapat ketika melibatkan keyakinan; percaya diri. Dan sungguh, kali ini, aku terlalu percaya diri untuk segera menjemput konsekuensi pertama; kemenangan. Di depan, cahaya kemenangan semakin terang! 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun