Mohon tunggu...
Rozalia
Rozalia Mohon Tunggu... -

Belajar membaca belajar menulis. Pendidikan dan Wirausaha Tapung, Kampar, Riau, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahalnya Nilai Seorang Guru

25 Februari 2019   10:35 Diperbarui: 25 Februari 2019   11:07 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika kamu memberi orang miskin ikan, dia bisa makan sehari. Jika kamu mengajarinya memancing, dia bisa makan setiap hari seumur hidup.

Ilmu lebih utama daripada harta, harta kamu yang jaga, sedangkan ilmu dia yang menjagamu (Ali bin Abi Thalib).

Sesungguhnya ketika seorang guru mengajar muridnya, dia sedang memberi harta yang banyak yang lebih mahal dari pada mobil sang ayah yang mengantarkan anaknya ke sekolah. Ilmu ibarat harta yang tak pernah habis.

Karena jasa guru, kamu bisa membaca, tahu alamat, nama jalan, sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Bayangkan bila tak diajarkan guru, kamu akan kebingungan di persimpangan.

Guru mengajarimu berhitung, hingga kamu tahu berapa jumlah uang yang kamu punya, berapa harga barang yang ingin kamu beli, berapa lagi kembalian yang kamu minta ke kasir. Kalau tak pandai berhitung, alamat kamu tertipu orang, uangmu bisa lenyap dalam sekejap.

Karena ilmu, petani tahu cara bercocok tanam yang baik, sehingga hasil panen memuaskan. Dengan ilmu, tukang bengkel pandai memperbaiki motor yang rusak. Karena sudah belajar, manusia bisa membuat jembatan dan gedung-gedung yang tinggi. 

Sebab sudah diajari, ayah bisa memberi nafkah keluarganya dengan bekerja menjadi kuli bangunan, peternak ikan, petugas PLN, pemadam kebakaran, koki rumah makan, supir bus kota, penjahit pakaian, karyawan perusahaan, usaha laundry, depot air minum, penjual pulsa, servis handphone, penjual souvenir, dan banyak lagi profesi lainnya.

Agar hidup  berbahagia maka ilmu wajib dicari. Supaya ilmu jadi berkah, maka guru dihormati. Ilmu dan guru adalah satu paket. Tugas guru begitu mulia. Lewat para guru kita banyak tahu. Datangnya guru umpama pelita yang menerangi kegelapan.

Dia sediakan waktunya yang berharga untuk mengajar muridnya. Padahal waktu bisa digunakan untuk bekerja mencari uang, kemudian membeli makanan enak dari gajinya. Tapi Ia bersedia menerima upah yang hanya cukup untuk membeli bensin motor untuk bolak balik dari rumah ke sekolah untuk mengajar.

Dia siap berhadapan dengan anak-anak yang bermacam-macam perangainya. Syukur bila anak duduk, diam, memperhatikan penjelasan guru, mengerjakan tugas dengan baik, bersikap santun terhadap guru. Masalahnya tak semua murid yang seperti itu.

Dia mau menelusuri jalan berlumpur ketika hujan, berdebu ketika panas demi pendidikan. Masuk ke kampung pedalaman, menyeberangi sungai, mendaki bukit, melewati hutan, banyak nyamuk, untuk merubah peradaban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun