Mohon tunggu...
Muhamad RoyyanMumtaz
Muhamad RoyyanMumtaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - hobi dan kegemaran lain nya

saya sendiri selain hobi bermain game saya pun melakukan hal lainya seperti menulis sebuah artikel yang terkadang tidak membuat saya bosa dengan hal ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Literasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Mutu Siswa Dalam Industri 4.0 di Sekolah SD

25 September 2021   18:45 Diperbarui: 25 September 2021   18:52 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia pendidikan banyak sekali rintangan yang harus di selesaikan oleh internal maupun eksternal karana pada dasar nya pendidikan merupakan salah satu inti agar bisa menopang perkembangan yang ada pada suatu bangsa dan sangat kerusial. 

Hal ini pun di perkuat dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dalam pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. 

Dalam pasal 4 di jelaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Jadi pada dasar nya manusia tidak lah dapat lepas dari pendidikan itu sendiri.  

Karana pendidiakan adalah usaha agar seseorang bisa mengembangakan potensi diri mereka memalau sebuah peroses pembelajaran atau pun cara lain yang diakui oleh pihak yang di akui oleh masyarakat.

Bendara Raden Tumenggung Harya Suwardi Soerjaningrat yang lebih dikenal dengan nama Ki Hadjar Dewantara (1961: 2) mengatakan dalam bukunya bahwa usaha-usaha pendidikan (tari) ditujukan pada (a) halusnya budi, (b) cerdasnya otak dan (c) sehatnya badan. 

Ketiga usaha itu akan menjadikan lengkap dan laras bagi manusia. Dengan demikian pendidikan merupakan usaha untuk membentuk manusia yang utuh lahir dan batin, yaitu cerdas, sehat, dan berbudi pekerti luhur. Ki Hadjar Dewantara juga menegaskan bahwa pendidik harus memiliki konsep 3 kesatuan sikap yang utuh, yakni ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. 

Pengertiannya, bahwa sebagai pendidik harus mampu menjadi suri tauladan bagi para siswa/peserta didiknya, pendidik juga mampu menjaga balance, juga dapat mendorong, dan memberikan semangat bagi Siswa. Trilogi pendidikan ini diserap sebagai konsep "kepemimpinan Pancasila". 

Dalam hal ini pun pendidikan berarti penting bagi kehidupan manusia, baik berperan untuk pendewasaan manusia bagi perilaku dan sikap secara fisik maupun psikis untuk menuju cita cita manusia yang ideal.

Saat ini kita tengah memasuki era revolusi industri 4.0, yaitu era dimana dunia industri digital telah menjadi suatu paradigma dan acuan dalam tatanan kehidupan saat ini. Era revolusi industri 4.0 hadir bersamaan dengan era disrupsi. Untuk menghadapi revolusi industri 4.0 atau era disrupsi diperlukan "literasi baru" selain literasi lama. Literasi lama yang ada saat ini digunakan sebagai modal untuk berkiprah di kehidupan masyarakat.

Pesatnya kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi menuntut setiap siswa untuk memiliki kemampuan baca ataupun tulis yang lebih, hal ini bertujuan agar siswa memiliki wawasan yang luas dan dapat bersaing dengan perkembangan zaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun