Mohon tunggu...
Roy Oktoryanto
Roy Oktoryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

"Puisiku, puisi-puisi tentang sekelumit perjalanan lara"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Cinta Sang Lamafa

17 November 2022   18:04 Diperbarui: 17 November 2022   18:21 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di belantara kenangan
lelaki tua retakkan ingatan
separuh gundah ia sulam kegelisahan
tunaskan cinta di raut purnama

Nafasnya adalah ketulusan hati
pada cinta yang tak pernah mati
walau dilantarkan layu, kesetiaan
menjadi satu satunya candu
tegarkan rindu berpuluh musim utuh

Dia, lelaki tua ; lamafa bernadi biru
maknai lautan sebagai Ibu
menjadikan samudera adalah rumah
tunaikan segala resah ranting ranting gersang

Peluhnya adalah cahaya
deritanya adalah gelap
namun setia ia berkelana menapaki duri
kekalkan cinta pada kembang beranjak mekar

Hari ini, dia tahu bagaimana akhir
segala pengembara cinta bertepi
menyihir gulita menjadi terik
surutkan jengkal keraguan di wajah
matahari

Disana, di tempat kehilangan
ia bercinta pada sekuntum bunga, digenggaman doa
ia jumpai nisan sepanjang pagi
menjahit rindu pada bilur bilur luka

Lamalera,
November 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun