Mohon tunggu...
Roymandani Manurung
Roymandani Manurung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Penggunaan Bahasa Batak dalam Ibadah

22 November 2022   20:25 Diperbarui: 22 November 2022   20:42 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penggunaan Bahasa Batak memang sangatlah penting terutama untuk masyarakat batak sendiri sebagai alat komunikasi. Dengan adanya bahasa sebagai alat komunikasi, maka semua yang berada disekitar manusia seperti peristiwa-peristiwa, binatang, tumbuhan, dan semua cipta karya manusia akan mendapat tanggapan  dalam pikiran manusia. Komunikasi melalui bahasa ini memungkinkan tiap orang  untuk menyesuaikan  dirinya dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.

Dunia pelayanan dalam kekristenan sendiri mengalami tantangan yang sudah cukup banyak di perbincangkan di tengah-tengah masyarakat yaitu penggunaan Bahasa Batak dalam ibadah di gereja. Yang menjadi tantangannya adalah bagaimana gereja bisa menyampaikan Firman kepada jemaat serta memahami apa yang disampaikan pengkhotbah dari mimbar. Gereja saat ini diperhadapkan dengan dua pilihan. Pertama, menggunakan bahasa Indonesia dalam kegiatan peribadatan. 

Pilihan ini memiliki dampak yang positif pada kaum milenial yang cenderung tidak terlalu menyukai dan peduli pada budaya batak sendiri. Namun, hal ini menjadi permasalahan tersendiri bagi gereja yang mana jika melakukannya akan menghilangkan esensi gereja HKBP itu sendiri sebagai gereja tradisi dan menekankan Batak di dalamnya. 

Kedua, tetap berdiri teguh pada aturan gereja HKBP dengan tetap menggunakan Bahasa Batak dalam kegiatan peribadatan.

Persoalan yang dihadapi gereja saat ini adalah bagaimana gereja dapat bertransformasi sehingga mencapai tujuan akhir yaitu persatuan yang utuh dan penuh di dalam Kristus untuk mencapai misi yang diberikanNya memberitakan kabar keselamatan.

 Kepada anak-anak atau remaja yang tidak mengerti Batak  tentunya peran orag tua sangat penting untuk mengajari anak-anaknya, bila perlu menggunakan Bahasa Batak dalam kesehariannya. Boleh juga Anak-anak muda sekarang pemikirannya sudah lebih modern sehingga mereka lebih mengikut ke perkembangan yang sudah ada.

Melaksanakan ibadah variatif menjadi salah satu solusi yang ditawarkan dalam gereja sebagai upaya untuk memecahkan masalah ini. Di dalam ibadah variatif, kaum milenial dapat mengekspresikan imannya lebih leluasa ketimbang ibadah menggunakan Bahasa Batak. 

Walau demikian, ibadah variatif bukan berarti melakukan peribadahan di gereja seperti hal nya pada gereja karismatik, hanya saja ibadah sejenis ini menggabungkan kedua bahasa itu ke dalam ibadah. Ibadah ini juga agak berbeda dengan ibadah HKBP pada umumnya, karena musik yang digunakan juga beragam, ada yang memakai gitar, drum, tagading, organ, saxophone, dan lain-lain.

 Perbedaan yang lain terdapat pada lagu yang digunakan, dimana ibadah variatif banyak juga menggunakan lagu-lagu rohani, tapi tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan lagu di Buku Ende

(Oleh: Roymandani Manurung, Mahasiswa STT HKBP Pematangsiantar)

             

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun