Mohon tunggu...
Lyfe

Ilkom, Kuliah Untuk Kaum Santai

9 November 2015   19:11 Diperbarui: 9 November 2015   22:17 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto ini di ambil dari Sky Dining Plaza Semanggi"][/caption]

Untuk teman-teman yang sedang duduk di bangku kelas 3 SMA dan ingin meneruskan ke jenjang pendidikan Strata 1 (S1) tetapi bingung dalam menentukan jurusan, mungkin kalian bisa mempertimbangkan jurusan Komunikasi sebagai pilihan nanti. Terutama jika kalian bosan dengan pelajaran yang terlalu seriusan dan konvensional serta banyaknya tugas tertulis, jurusan Komunikasi bisa menjadi pilihan karena menawarkan kegiatan perkuliahan yang menarik dan tidak melulu berkutat dengan hafalan.

Saya ingin sedikit bercerita pengalaman saya menjadi mahasiswa School of Communication Unika Atma Jaya Jakarta. Pertimbangan pertama saya untuk memilih berkuliah di Unika Atma Jaya Jakarta adalah karena reputasinya sebagai universitas swasta yang ternama dan juga tempatnya yang strategis di jantung Ibu Kota. Dalam menentukan jurusan, saya mempertimbangkan beberapa jurusan seperti Ekonomi, Hukum, Psikologi, dan Komunikasi. Dari pilihan tersebut, saya menyeleksi lagi dengan pertimbangan personal agar sesuai dengan diri saya. Mengigat bahwa saya tidak terlalu pandai berhitung dan tidak terlalu bisa menghafal, saya mengeluarkan Ekonomi dan Hukum dari pilihan. Lalu, mengingat saya lebih suka lingkungan yang santai, saya pun lebih memilih Komunikasi dibanding Psikologi.

Pada awalnya ketika menginjak di semester pertama, saya masih agak canggung dengan kegiatan dan proses belajar mengajarnya. Maklum awal kuliah masih menjadi mahasiswa baru yang butuh waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan juga kegiatan di dalam kampusnya.

[caption caption="Salah satu acara yang dibuat mahasiswa Komunikasi"]

[/caption]

Waktu berjalan seperti air mengalir. Intinya tidak terasa waktu berjalan dan saya sudah memasuki Ujian Semester. Saat itu dosen di kelas memberitahu bahwa bentuk ujian tersebut bukanlah ujian tertulis melainkan dengan membuat event. Event tersebut adalah Wajah Femina. Dalam event tersebut panitianya terdiri dari mahasiswa di mata kuliah tersebut. Tidak diragukan lagi bahwa dalam melaksanakan ujian tersebut tidak sekadar “belajar menghafal” karena membuat acara tidak harus dihafal, tetapi dilaksanakan bersama teman-teman.

Sebagian besar ujian mata kuliah di School of Communication Unika Atma Jaya Jakarta tidak dilaksanakan di kelas dengan penjagaan yang ketat juga malamnya harus banting otak untuk belajar dan menghafal. Ujian yang dilakukan lebih banyak dalam bentuk praktik dan melakukan riset lapangan, salah satunya berkunjung ke TransTV untuk melihat sistem pertelevisian Indonesia. Serunya lagi ada mata kuliah yang tugasnya disuruh membuat meme. Mungkin kalian berpikiri tugas macam apa itu? Dosennya aneh? Jawabannya adalah tugas yang membuat mahasiswa berpikir kreatif. Dosen yang  memberikan tugas tersebut adalah seorang dosen yang akrab disapa Pak Agus dan suka melontarkan kalimat “kalian jangan berfikir terlalu serius”

Apakah sudah cukup tertarik untuk masuk ke jurusan Komunikasi atau malah ragu karena sistem pembelajarannya yang seperti itu?

Sejauh ini banyak pengalaman yang saya ambil dari School of Communication Atma Jaya Jakarta ini membuat saya berpikir bahwa kuliah tidak harus pusing menghafal seperti dijaman saya sekolah dulu. Bisa dibilang banyak pengalaman dan pengetahuan yang saya dapat dengan menuangkan kreativitas yang ada. Untuk pilihan karirnya pun tidak perlu bingung. Banyak mahasiswa dan alumni jurusan Komunikasi yang menjadi Event Organizer untuk acara-acara besar seperti Java Jazz, Hammersonic, dan Djakarta Warehouse Party. Jika digarap dengan sungguh-sungguh, acara-acara semacam itu bisa sukses dan meraup keuntungan besar. Jadi, bisa dikatakan bahwa dengan berkuliah Komunikasi, kesuksesan bisa dicapai dengan cara kreatif dan menyenangkan. 

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun