Mohon tunggu...
Royhan Saydi
Royhan Saydi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Host and Founder @satuframepodcast

Saya adalah seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Program Peningkatan Literasi Anak Sekolah pada Masa Pandemi di Desa Serut, Panti, Jember

17 September 2021   08:00 Diperbarui: 17 September 2021   08:06 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa serut merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Jarak Desa Serut ke Kota Jember kurang lebih 15-20 menit. Desa serut masih dapat diakses dengan baik menggunakan transportasi. Desa serut memiliki potensi yang besar terkait sekor pertanian dan pendidikan. Pendidikan di Desa Serut bisa dilihat sekolah-sekolah yang ada seperti terdiri dari jenjang TK (Taman Kanak-Kanak) sampai sekolah menengah. Terdapat beberapa sekolah yang berbasis islam yaitu MI (Madrasah Ibtidaiyah), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan MA (Madrasah Aliyah).

            Pada masa pandemi Covid-19 kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah adalah belajar dari rumah. Pembalajaran daring dirasa belum efektif mencapai aspek-aspek dalam penunjang pendidikan formal yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik. Hal ini mengakiban lemahnya pengetahuan dan wawasan siswa terkait pelajaran pada masa pandemi Covid-19. Skema daring dirasa belum mampu memberikan rancangan yang baik untuk peningkatan aspek afektif dan psikomotorik siswa, karena skema daring hanya menyentuh aspek kognitif saja, walaupun keadaan saat ini kita dipaksa untuk beradaptasi dengan keadaan atau belajar dari rumah untuk mengurangi penyebaran laju Covid-19 yang ada di Indonesia.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

            Hal ini juga terlihat pada siswa-siswa yang terdapat di Desa Serut, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Siswa yang sebagian besar berada di jenjang SD-SMP merasakan sekolah daring belum cukup efektif dalam peningkatan pengetahuan. Terlebih dalam masa pandemi, siswa cenderung bermalas-malasan untuk bersekolah daring dan tak jarang untuk tidak mendapatkan pengetahuan. Media yang paling banyak digunakan dalam sekolah daring sendiripun adalah whatsapp yang dimana media ini belum efektif dalam pelaksanaan belajar daring.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

            Pemahaman literasi digital tentu dibutuhkan untuk meningkatkan wawasan siswa Desa Serut terkait penggunanaan teknologi di masa pandemi. Hal ini dibuktikan survei yang dilakukan dimana siswa masih belum banyak memahami terkait digitalisasi. Berdasarkan hal tersebut penulis mengambil inisiatif program pelaksanaan KKN yang diiniasi oleh Universitas Jember dengan tema KKN Back To Village (BTV) III di Desa Serut dengan program literasi desa pada masa pandemi Covid-19.

            Penulis melakukan inisiatif program KKN dalam peningkatan literasi digital siswa dengan melakukan ORALTHING (Informal Education Teaching) dimana pengajaran dilakukan langsung menunjukkan dan mempraktikkan langkah-langkah penggunaan aplikasi seperti Google, Youtube, Google Meeting, Zoom dan lainnya. Pemahaman dilakukan dengan cara: 1) membuka smartphone dan menunjukkan aplikasinya; 2) membuka aplikasi dan menjelaskan fitur-fiturnya; 3) mempraktikkan cara penggunaannya; dan 4) meminta siswa langsung mempraktikannya. Hal ini memudahkan siswa untuk memahami, mengingat banyak siswa yang belum paham terkait dengan literasi digital saat ini.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

            Selanjutnya, pemahaman penyebaran hoax juga dilakukan. Hoax sendiri merupakan suatu fenoma yang saat ini terjadi di masyarakat dimana berita yang disampaikan adalah berita yang kurang tepat. Pemberian pemahaman hoax ini dilaksanakan agar siswa paham bahwa berita diluar ada 2 jenis berita yang benar dan kurang benar, dimana berita kurang benar (hoax) perlu kita antisipasi karena merugikan orang lain. Hal ini dilakukan pada siswa yang memiliki sosial media baik di whatsapp, facebook dan instagram. Mekanisme yang diberikan kepada siswa adalah 1) memilah informasi yang ada; 2) harus crosscheck kembali informasi yang didapatkan; dan 3) bijak dalam menggunakan sosial media.

Sosialisasi terkait mencuci tangan dengan baik. Program lainnya adalah mencuci tangan dengan baik mengingat banyak siswa yang belum mengetahui tentang mencuci tangan dengan baik di masa pandemi. Tujuan dari program ini yaitu meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa dalam mencuci tangan dengan baik, sehingga pada masa pandemi ini akan mengurangi kasus Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun