Mohon tunggu...
Roy Frans
Roy Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang PNS di Kementerian Keuangan

Saya adalah seorang PNS di Kementerian Keuangan. Sekarang bertugas di KPPBC TMP B Kualanamu, Medan. Nama pena saya Roy Dabut. Saya suka menulis puisi, pantun, dan quotes.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Tersakiti

11 Juni 2020   06:27 Diperbarui: 11 Juni 2020   06:56 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Mataku lelah tertutup rapat
Tak dapat melihat yang bernama wanita
Semuanya hanya menaburkan kabut pekat
Membuat mata ini menangis penuh derita

Satu persatu datang kemudian pergi
Hanya hadirkan luka tersayat sembilu
Berjanji setia namun hilang seperti embun pagi
Tak ada jejak atau salam dahulu

Sudahlah mungkin mereka hanya retorika
Biarlah sajak ini jadi saksi
Bahwa aku pernah durhaka
Membenci kaum ibuku yang buatku depresi

By Roy Dabut
Medan, 3 Jun 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun