Mataku lelah tertutup rapat
Tak dapat melihat yang bernama wanita
Semuanya hanya menaburkan kabut pekat
Membuat mata ini menangis penuh derita
Satu persatu datang kemudian pergi
Hanya hadirkan luka tersayat sembilu
Berjanji setia namun hilang seperti embun pagi
Tak ada jejak atau salam dahulu
Sudahlah mungkin mereka hanya retorika
Biarlah sajak ini jadi saksi
Bahwa aku pernah durhaka
Membenci kaum ibuku yang buatku depresi
By Roy Dabut
Medan, 3 Jun 2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!