Mohon tunggu...
Roy Soselisa
Roy Soselisa Mohon Tunggu... Guru - Sinau inggih punika Ndedonga

Sinau inggih punika Ndedonga

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Dari Garasi ke Perguruan Tinggi Negeri

20 Oktober 2021   11:39 Diperbarui: 20 Oktober 2021   11:45 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan Olahraga Nasional XX telah berakhir (15/10/2021), seluruh peserta dari berbagai provinsi telah beranjak meninggalkan Provinsi Papua setelah turut serta menyaksikan, dan menjadi bagian dari sejarah kemajuan anak kandung Ibu Pertiwi yang terletak di ujung timur Indonesia.

Sebenarnya tanpa diketahui banyak pihak, pada saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XX sedang berlangsung di Provinsi Papua kemarin, pada saat yang bersamaan pula sedang berlangsung Chef de Mission Meeting II dan Delegation Registration Meeting di Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah yang digelar oleh Panitia Besar Pekan Paralimpik Nasional XVI Tahun 2021 pada tanggal 8-10 Oktober 2021---rencana semula akan diselenggarakan di Papua, tetapi karena kepadatan pendatang di pulau tersebut, maka penyelenggaraannya dialihkan di Pulau Jawa.

Pekan Paralimpik Nasional XVI Tahun 2021 sendiri akan diselenggarakan di Provinsi Papua setelah dua minggu berakhirnya Pekan Olahraga Nasional XX. Apabila Pekan Olahraga Nasional XX dilaksanakan selama dua pekan yakni pada tanggal 2-15 Oktober 2021, maka Pekan Paralimpik Nasional XVI pun akan dilaksanakan selama dua pekan yakni pada tanggal 2-15 November 2021.

Anak kandung dari Ibu Pertiwi yang telah mengalami banyak kemajuan di Era Pemerintah Presiden Joko Widodo ini, tak lama lagi akan membuat sejarah kembali dengan menyelenggarakan perhelatan akbar pesta olahraga prestasi bagi penyandang disabilitas se-Indonesia. Seluruh insan disabilitas dari 33 (tiga puluh tiga) provinsi se-Indonesia akan merayakan pesta olahraga disabilitas di Provinsi Papua, anak kandung dari Ibu Pertiwi ini akan mengukir kembali jejak sejarah yang besar dengan menghelat Pekan Paralimpik Nasional XVI.

Bagi Provinsi Jawa Timur sendiri dalam masa persiapan dan pengiriman kontingen pada Pekan Paralimpik Nasional XVI Tahun 2021 di Provinsi Papua, dapat dimaknai pula sedang berada dalam sebuah usaha mengukir jejak sejarah. Setidaknya dengan melihat Provinsi Jawa Timur dalam dua kali keikutsertaannya pada Pekan Paralimpik Nasional XIV Tahun 2012 di Provinsi Riau dan Pekan Paralimpik Nasional XV Tahun 2016 di Provinsi Jawa Barat, baru kali ini kami mendapatkan perhatian yang serius dalam keikutsertaan Provinsi Jawa Timur pada Pekan Paralimpik Nasional XVI di Provinsi Papua.

Tentu kami tidak membandingkan kontingen kami dengan kontingen lain, karena keadaannya sangat berbeda. Salah satu contoh apabila melihat provinsi lain yang pernah memiliki latar belakang menjadi tuan rumah Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas), provinsi-provinsi yang pernah menjadi tuan rumah, terutama setelah penyelenggaraan PON dan Peparnas mengalami kesetaraan, pemerintah daerah setempat telah memahami dengan sangat baik bahwa induk organisasi olahraga disabilitas perlu mendapatkan perhatian yang sama pentingnya dengan induk organisasi olahraga yang berkepentingan dalam Pekan Olahraga Nasional, sehingga provinsi-provinsi tersebut mendapatkan dukungan yang besar, salah satu indikatornya yakni kontingen yang dikirimkan dalam kekuatan yang besar---jumlahnya dua hingga empat kali lipat dari kekuatan kontingen kami.

Namun, dalam hal ini kami tidak akan menggunakan alat ukur provinsi lain saat melakukan evaluasi, melainkan lebih melihat dalam perjalanan induk organisasi kami sendiri. Setidaknya dalam dua kali kami mempersiapkan dan mengirimkan kontingen Provinsi Jawa Timur, kami sempat merasakan tidur dengan alas seadanya di garasi selama tiga minggu menjelang keberangkatan kontingen menuju Pekan Paralimpik Nasional XIV Tahun 2012 di Provinsi Riau, kami pun sempat merasakan tidur dengan alas seadanya di ruang penampungan dari gedung yang dimiliki oleh salah satu lembaga sosial---kebutuhan makan kontingen pun dipenuhi dari saweran para aktivis sosial---selama tiga hari menjelang keberangkatan kontingen menuju Pekan Paralimpik Nasional XV Tahun 2016 di Provinsi Jawa Barat.

Kini, keadaan yang kami alami telah jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Apabila sebelumnya kami berada di dalam garasi, kini kami berada di dalam fasilitas dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri (catatan selengkapnya: bit.ly/3BMOUoa). Apabila sebelumnya kami berada di dalam ruang penampungan dengan tidur berjajar beralaskan hamparan tikar, kini kami berada di dalam kamar dengan ranjang yang ketika bangun tidur terasa bugar. Apabila sebelumnya kami hanya berkumpul beberapa hari menjelang keberangkatan, kini kami berkumpul beberapa bulan untuk menempa diri guna menyajikan yang terbaik dari sebuah persembahan.

Semua keadaan yang baik ini tentu tak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang makin membaik bagi NPCI Provinsi Jawa Timur, melalui dukungan yang telah diberikan, memungkinkan kami dalam menjalankan keseluruhan program dari persiapan dan pengiriman Kontingen Provinsi Jawa Timur dengan keadaan yang lebih baik dari sebelumnya, meski berada dalam keterbatasan di tengah pandemi.

Bahkan, dengan bermodalkan dukungan yang telah diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, memungkinkan kami untuk menjalin kerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya yang memiliki keunggulan dalam bidang Olahraga, Seni dan Sains, serta Disabilitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun