Mohon tunggu...
rownda kagoya
rownda kagoya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pernyataan yang Tidak Perlu Didengar dari Kelompok Separatis Papua

15 Desember 2018   18:50 Diperbarui: 15 Desember 2018   19:08 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat komentar dari manusia yang bernama Sebby Sambom yang menyatakan dirinya sebagai juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) sangatlah aneh, bagaimana mungkin komentar yang disampaikannya selalu tidak masuk akal dan cederung dibuat buat.

Terkait tudingan yang disampaikan oleh Sebby Sambom bahwa para pekerja jalan dan jembatan Trans Papua di Distrik Yall, Yigi dan Mbua merupakan anggota TNI, sementara aparat berwenang mengundang untuk datang melihat langsung tetapi tidak dilakukan.

Komentar bahwa TNI menembak masyarakat sipil di Nduga, kenyataannya masyarakat sipil itu adalah Kombatan OPM yang menembaki TNI-Polri ketika akan melakukan evakuasi terhadap korban pekerja yang dibantai oleh OPM.

Menyampaikan bahwa TNI-Polri membombardir masyarakat dari helicopter, kenyataannya TNI -- Polri hanyalah menggunakan granat asap, Nampak sekali upaya mencari perhatian media,LSM, advokasi terhadap tindakanya yang jelas jelas illegal di Negara ini.

Berani berbuat, berani bertaggung jawab, mengakui bertanggung jawab terhadap pembantaian pekerja jembatan, berarti jelas menantang pemerintah, menantang Hukum. Sangat di sayangkan masih adanya oknum media yang menaggapinya, bahkan menanggapinya dengan menyiarkan secara live komunikasi melalui telepon atau pernyataan tak jelasnya.

Hal inilah yang membuat manusia yang menganggap dirinya juru bicara pemberontak ini besar kepala, terkesan yang dilakukanya adalah  legal, sah. Padahal jelas jelas melanggar Hukum dan peraturan. Peran serta seluruh komponen bangsa, media, pemda dan masyarakat sangat dibutuhkan guna hentikan aksi teror yang dilakukan kelompok ini.

Teriakan aparat melanggar HAM, dijadikan upaya untuk mencari perhatian pihak luar negeri Lalu bagaimana dengan Hak Azasi para pekerja yang dibantai ?.....HAM milik semua umat manusia bukan milik kelompok tertentu saja.

Kepastian hukum, ketegasan aparat sangat di harapkan masyarakat Papua untuk menciptakan jaminan keamanan bagi masyarakat yang selama ini tertekan menghadapi pengaruh kelompok ini, terutama di daerah pedalaman Papua.

Mari kita jaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bersihkan duri duri yang merobek dari dalam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun