Mohon tunggu...
Rovina Alisa Sasa
Rovina Alisa Sasa Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Health Care Assistant

Perempuan sipenikmat hujan dan malam

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jogja dan Kamu

15 Desember 2022   15:30 Diperbarui: 15 Desember 2022   17:33 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seyogyanya kau memang Jogja: “berhati nyaman” 

Dalam ingatan yang kuingat di kota ini hanyalah dirimu,

Tak ada yang lain yang bisa kunikmati selain hembusan nafasmu ,

Ada desah nafasmu wahai kekasih, yang terhirup dengan begitu lembut

Menghangatkan dada di sepanjang perjalanan sendu di kota ini.

Dari persinggahan, di malam itu. Dengan kedatanganmu yang hanya berpakaian kaos panjang dan mengenakan sarung. Amatlah sederhana.

Akhirnya aku juga tahu, mengapa Jogja disebut istimewa,
Karena memang ia mendatangkan rindu, dan selalu dirindukan oleh pelancong yang menyinggahinya, begitupun aku.  Dan untuk mereka yang singgah atau menetap di sana.

Layaknya seperti Jogja yang istimewa, dan selalu dirindukan,
Akhirnya, aku tahu jawaban dari sebuah kicauan hati.  Ya, selama ini, ternyata alasan terbesar mengapa aku tetap selalu merindukanmu, di dalam kota jogja itu.
Bahkan meski kita tidak bersama lagi, dengan pertemuan singkat malam itu dengan kata lain kita hanya singgah dalam sebuah ruang hati yang sebenarnya nyaman,
Ialah, Barangkali kamu terlalu istimewa, layaknya kota Jogja,
dan ada milyaran untaian memory hangat yang telah terlukis di ruang hati, Meski akhirnya kita berbeda arah dalam pelabuhan takdir.

Jogja itu bagaikan candu, candu yang haus akan di rindu
Rindu yang datang selalu menggebu dan masuk ke dalam ruang rindu
Menggebu untuk kembali pada keramahan kota gudeg, Jogjakarta
Dimana datang sebuah kerinduan yang datang bersemanyam


Jogja selalu memanggil dan merengek untuk kembali di singgahi
Riuh suasana Tugu Jogja membuat rindu yang tercipta semakin membuncah
Membuat hati setiap orang yang pernah mencicipi riuh kota ini meradang kerinduan


Entah sebuah rindu yang datang tergesa-gesa yang membuat ingin kembali sekali lagi ke kota ini
Rindu yang makin hari makin mengikis waktu senggang ingin bertemu dengan seseorang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun