Mohon tunggu...
Rouli Grace
Rouli Grace Mohon Tunggu... Lainnya - pasaribu

selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jarak

1 April 2021   23:55 Diperbarui: 2 April 2021   00:21 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari berlalu begitu saja, situasi tidak berubah, tidak ada hal baru yang membuat kita semakin dekat.

Hari itu merupakan hari... ya bisa dikatakan sebagai salah satu hari bersejarah dalam hidupmu. Aku tidak berani berada di dekatmu, aku tau kamu terpuruk, aku tidak mau hadir begitu saja dan pergi begitu saja. 

Namun aku sadar akan posisiku, seketika aku ingin menguatkanmu, akan tetapi aku sendiri tidak kuat. Aku ingin menopangmu, akan tetapi aku sendiri tidak mampu. Seakan aku bisa merasakan apa yang kamu rasakan namun tidak berdaya. Seandainya kamu tau, aku berdoa semoga kamu kuat, hari harimu kembali berjalan selayaknya yang harus kamu jalani.

Meskipun ada sebuah kekurangan yang kamu rasakan, tetapi perlu kamu sadari, semua akan baik baik saja. Terkadang aku selalu mengalihkan pemikiranku yang selalu tertuju padamu. Aku juga mengalihkan segala kegiatanku agar aku bisa mengerjakannya dengan fokus akan tetapi, bayanganmu selalu ada. 

Kamu hadir dimanapun dan kapanpun di fikiranku. Aku tidak tau apa yang harus kuperbuat. Terkadang aku duduk termenung, kenapa kamu harus hadir? Kenapa kita pernah bertutur sapa? Kamu membuatku sulit melupakan sesuatu yang tidak ku kenal sama sekali.

Kenapa aku terlalu fokus kepadamu? Seakan kita pernah mengikat sebuah janji, akan tetapi hal itu bahkan belum pernah terjadi. Entah apa yang ada di fikiranku sekarang, aku tidak pernah merasa lega. Kamu selalu hadir.

Entah aku yang terlalu mengambil jarak atau tidak, aku juga tidak mengerti. Namun aku tidak menyalahkan jarak, dia seakan ada sebagai pembatas diantara kita, aku tidak menyalahkan keadaan, tetapi dibalik semua ini aku tetap bersyukur, bisa mengenalmu, kamu hadir seolah memberi sebuah pesan bahwa apa yang ada di depan kita tidak harus kita miliki, tetapi kita harus tetap beryukur pernah bertegur sapa dan bercanda bersama.

Seandainya kamu tau, penguat hati yang benar benar ampuh bukan tentang keiklasan, akan tetapi doa dengan rasa syukur yang kita miliki adalah penguat hati yang sesungguhnya.

Doa adalah sebuah jalan untuk kita tetap bersyukur kepada Tuhan, mengapa dan bagaimana situasi baik buruknya kita dapat jalani dengan baik.

Aku menuliskan ini agar apa yang ada di hatiku dapat kutuangkan lewat pemikiranku tentangmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun