Mohon tunggu...
Roudhotul jannah
Roudhotul jannah Mohon Tunggu... Guru - guru

selain guru juga ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tidak Lulus Pretest

2 September 2022   11:46 Diperbarui: 2 September 2022   11:56 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

               

Membuka mata dan menghirup udara sang fajar begitu nikmat tiada tara. Hari ini kutata dan kuniatkan dengan sepenuh hati untuk menyongsong masa depan tanpa tekanan. Biarlah mengalir seperti sang air jernih di aliran sungai yang terjun bebas dari  mata air. Tadi malam pengumuman pretest Kemenag tahun 2022, dengan begitu siapnya meski ada sedikit rasa yang kuusahakan untuk terbuang jauh, biar tidak begitu larut menjadi karat, hingga menjadi penyakit hati. Naudzubillah.

Keempat temanku sewaktu di bangku kuliah, menuntut ilmu bersama dengan jurusan yang sama, tapi Allah sudah menggariskan jalan yang berbeda, mereka semua dinyatakan lulus, hanya aku sendiri yang belum diberi kesempatan oleh Allah untuk lulus. Semua sudah berada pada scenario Allah, jadi hanya sedikit tidak semua kesedihan yang saat ini kurasa, karena aku yakin Allah begitu baik, sehingga aku sebagai hambaNya tidak sadar, jika apa yang membuat sedikit kesedihan, kelak akan membawaku kepada kebahagiaan.

Bismillah kumantapkan hati, dengan keteguhan bahwasannya, diluar sana banyak sekali teman seperjuangan yang honorer lama belum diangkat guser. Sedangkan aku, masih mengabdi di sekolah swasta selama 13 tahun, jadi pengabdian dan keikhlasanku masih belum apa -- apa, dibanding Bapak Ibu guru yang mengajar berpuluh tahun. Sekarang yang di butuhkan adalah pendidik yang professional, bukan lamanya mengabdi. Di beranda facebook  ada yang berkomentar, kalau beliau diuji pretest oleh muridnya.

Wahai guru yang masih setara dengan saya, kita senasib, Allah yang mengatur rejeki kita, kita beranggapan jika tunjangan profesi guru menjamin kehidupan kita. Mungkin Allah lebih tahu, jika rejeki kita dari sumber lain yang tak disangka -- sangka. Kesabaran dan kegigihan kita dalam mendidik anak bangsa, tak lekang oleh waktu. Tak digaji berbulan -- bulan, menunggu BOS cair, sudah hal biasa.

Sekarang kami bisa mengambil hikmahnya, kita diberi kesempatan untuk belajar lebih giat lagi, jika kelak ada ujian pretest, kita yang mayoritas sudah tua, dengan penunjang yang terbatas, tanpa fasilitas dan modalitas, semoga oleh pemangku jabatan mau memberi kemudahan bagi kami, yang sudah berusaha mendidik sebagian anak bangsa, karena sudah tidak secepat guru - guru muda yang bisa berlari mengikuti perkembangan teknologi.

Itulah secuil curhatan hati saya dan guru -- guru diluar sana, belum menjadi bagian dari ASN atau PPPK, tapi semangat kami tidak kalah, jika ada guru honorer yang diharuskan menjadi guru professional, kami juga siap untuk maju, tapi semua kembali kebijakan dari pemerintah, lewat passing grade, mengharuskan kami mundur selangkah kebelakang.

Blitar, 02 September 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun