Mohon tunggu...
Roudhotul jannah
Roudhotul jannah Mohon Tunggu... Guru - guru

selain guru juga ibu rumah tangga

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ngobrol Asyik dengan Suami

22 Agustus 2022   02:45 Diperbarui: 22 Agustus 2022   06:08 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Disudut bagian dapur rumah yang sekarang aku tempati, dengan ketiga malaikat kecilku tadi pagi. Aku menemani suami yang sedang mencuci piring, mulai dari peran nginem baju yang seabrek, memasak nasi meski dibantu ricecooker dan merawat ketiga buah hati kami, semua tugas yang biasa aku kerjakan dan sering juga peran sebagai guru dan ibu rumah tangga yang kadang pekerjaan rumah tidak selesei, tapi sang suami sering membantu, baik itu dari hal kecil maupun yang besar yang pasti aku tidak mampu. Sekarang hampir satu bulan suami mengerjakan sendiri, karena kondisi ku yang masih dalam masa penyembuhan pasca operasi.

"buk, pean purun kates?", (buk, kamu mau pepaya?)" kata suami ku yang sedang membilas piring dan gelas.

"purun, opo pun mateng?", (ya, apa sudah matang?)" jawab ku sambil membenarkan posisi tempat dudukku.

Tanpa basa basi suami setelah mencuci piring bergegas kebelakang rumah, mengambil tangga besi, dia petik buah pepaya yang kecil, meski ukurannya kecil tapi rasanya manis seperti gula, warna oranye tua, bikin air liur menetes. Tapi aku teringat kemarin lusa, saking senengnya buah pepaya mau dimakan bareng-bareng dengan ketiga anakku, ternyata matang di pohon menyebabkan hewat kecil yang tak kasat mata hampir sama dengan buahnya, mau masuk ke dalam mulut kami. Untung indera perasaan seorang ibu khawatir, dan bilang ke suami "yah, coba dilihat, nanti ada ulatnya!", cakapku pada suami. Suami menjawab "gak ada kok buk, bersih kok, tapi dia juga agak curiga dioutuskan untuk dimakan, karena waktu itu sudah malam, jadi nyala lampu tidak tembus ke bagian terdalam buah, sebelum diberikan ke anak - anak, sama suami dimakan, eh ternyata kata dia, ada yang gerak - gerak di lidah.hiiiiiiiiiiiiiii. Dia langsung berlari keluar dan membuang buah pepaya tersebut.

Alhasil hari ini dia lebih berhati - hati dan bilang ke saya, "kok seorang perempuan lebih cenderung melihat benda kecil ya, padahal aku saja hampir tidak melihat, tapi ibuk melihatnya", "bukan ulat saja yah, tapi tengu juga (nama hewan kecil yang biasanya suka meghisap darah kita, didaerah yang sempit, seperti diketiak, ataupun di alat vital kita)". Aji pamungkas saya, jika salah satu dari ketiga anakku digigit hewan itu adalah mencari lakban atau selotip untuk mengambil hewan kecil tersebut, modal penglihatan mata dan insting ibu. Hahaha

Kembali ngobrol dengan suami, kalau suami lebih sering melihat ular dimananapun tempatnya, minggu lalu pernah aku dan suami ngobrol dengan dia di belakang rumah, ada ular lewat didepan mata, kita mengahadap tempat yang sama, tapi aku tidak melihat ular yang lewat, padahal ukuranya sangat besar seukuran pipa paralon yang kecil. Suami bilang "ibuk itu bisa melihat benda kecil, tapi tidak bisa melihat benda besar", aku jawab " ya itulah peran kita yang tidak sama tapi saling melengkapi, yah!".Suami yang bisa melihat hewan yang berbahaya untuk segera dihilangkan, sedangkan aku bisa mengamati hewan kecil, yang umumnya suamiku tidak teliti. Padahal si tengu itu sangat menyiksa jika bersarang ditubuh kita.

Istilah tersebut bisa diartikan, jika dalam rumah tangga pasti suami istri berbeda, baik dari cara pandang maupun cara merasa, tapi semua mempunyai tujuan yang sama, untuk keutuhan dan keharmonisan dalam rumah tangga. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun