Mohon tunggu...
Rotua Sarmauli Simanjuntak
Rotua Sarmauli Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - simple but nice

Simple but nice

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sehat Pikiran dan Jasmani, Modal Berperilaku Cerdas di Tengah Ketidakpastian demi Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan

6 Mei 2020   10:30 Diperbarui: 6 Mei 2020   10:38 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pxfuel.com/en/free-photo-xvsze

Ditengah ketidakpastian karena pandemi covid 19, berperilaku cerdas bukan hal mudah dilakukan. Meski bukan hal mudah, bukan berarti mustahil dilakukan. Menurut saya, agar dapat tetap berperilaku cerdas ditengah ketidakpastian yaitu  menjaga pikiran dan jasmani tetap sehat. Kesehatan pikiran dan jasmani saling mempengaruhi. Pikiran yang tidak sehat dapat  menyebabkan jasmani sakit demikian sebaliknya. Contoh: panik (cemas, khawatir, takut) dapat menyebabkan sakit jantung, lebih fatalnya menyebabkan stroke. Agar tubuh jasmani sehat, kita harus menjaga pikiran tetap tenang. Orang yang bahagia (sehat pikirannya) cenderung lebih sehat secara jasmani.

Pikiran seperti tubuh jasmani.  Secara jasmani daya tubuh  kuat dan kesehatan terjaga apabila  kebutuhan gizi atau nutrisi tercukupi. Pikiran juga demikian di tegah pandemi Covid 19  agar penyakit panik tidak menyerang kekebalan pikiran, pikiran harus din utrisi dengan hal-hal yang bergizi. Membaca adalah gizi bagi pikiran dan mengaplikasikan yang dibaca adalah gizi bagi jasmani dan memanen manfaat bagi diri sendiri maupun oranglain.

Beberapa manfaat membaca diantaranya dapat menghilangkan kegundahan dan kecemasan (menjernihkan pikiran), meningkatkan pengetahuan dan pemahaman, meningkatkan keyakinan, menambah empati, menambah kreatifitas dan fleksibilitas, menstimulasi mental,dan menambah keterampilan berfikir analitis.  Apa yang dibaca sangat menentukan pola pikir dan tindakan. Oleh karena itu memilih bahan bacaan berkualitas dan terpercaya menjadi prioritas saya. Membaca berita hoaks dari sumber yang belum jelas kebenarannya menyebabkan pikiran dan perbuatan panik.

Ditengah ketidakpastian akibat pandemi Covid 19, berita hoaks yang bertebaran membuat masyarakat panik. Teknologi memudahkan informasi diakses dan dibagikan. Sayangnya tidak semua informasi yang diakses atau dibagikan benar adanya. Sebagai contoh ketika di media sosial bertebaran isu akan diberlakukan lockdown membuat masyarakat melakukan panik buying kebutuhan pokok, menarik tabungan secara bersar-besaran dari bank (rush), menjual barang-barang investasi yang dimiliki. Yang lebih bahayanya terdapat beberapa oknum yang melakukan spekulasi dengan menimbun barang lalu menjualnya dengan harga berlipat ganda. Dampaknya, pasar stress, harga-harga melambung naik, stabilitas sistem keuangan terganggu.

Itu sebabnya sebelum memutuskan membaca berita, artikel atau buku saya memastikan lebih dahulu bahan bacaan tersebut berkualitas dan sumbernya resmi.  Sebagai pembaca saya merasa berkewajiban membagikan atau mengaplikasikan apa yang saya baca. Pikiran yang ternutrisi dengan sumber informasi terpercaya saya gunakan untuk meluruskan berita hoaks. Selanjutnya apa yang saya baca, saya bagikan dengan merujuk kepada sumber informasi resmi. Ditengah keadaan yang tidak pasti ini, saya juga membaca buku rohani sehingga dapat meningkatkan keyakinan kepada Tuhan, dan membuat pikiran saya tenang.

Pikiran yang sehat menstimulasi jasmani agar sehat dan daya tahan tubuh kuat. Agar jasmani sehat, asupan gizi dan nutrisi harus menjadi prioritas. Saya tidak lupa mengkonsumsi buah, sayuran dan menghindari junk food. Makanan sehat tidak harus mahal. Junkfood kadangkala lebih mahal daripada makanan sehat. Pepatah kesehatan "lebih baik menjaga daripada mengobati" sangat relevan ditengah pandemi ini. Ketika sakit, kita harus menggelontorkan dana untuk berobat. Pengeluaran bertambah. Pikiran semakin panik. Pikiran yang panik cenderung berperilaku negatif, perilaku negatif kita mempengaruhi masyarakat bertindak panik. Sebaliknya jasmani yang sehat mendorong kita tidak berpikir panik apalagi bertindak panik.

Munculnya pandemi Covid 19 membuat masyarakat paranoid. Ketika ada oranglain yang demam atau batuk pilek langsung dicurigai dan dijauhi. Diri sendiri pun ketika demam atau pilek langsung panik luar biasa karena takut terinveksi Covid 19. Itulah sebabnya saya sebutkan di atas, bahwa pikiran dan jasmani merupakan hal yang utama.  Oleh karena itu, sejak kemunculan pandemic Covid 19 saya selalu berusaha menjaga kesehatan pikiran dan jasmani agar tidak panik. Pikiran dan jasmani yang sehat merupakan modal utama berperilaku cerdas  (positif) di tengah ketidakpastian.

http://www.mag.co.id/stabilitas-sistem-keuangan/
http://www.mag.co.id/stabilitas-sistem-keuangan/
Berperilaku cerdas secara finansial salah satu indikatornya adalah mampu mengatur keuangan peribadi agar tetap stabil meski keadan tidak pasti. Ketidakmampuan mengatur keuangan di tengah ketidakpastian membuat seseorang berperilaku panik. Penarikan tabungan peribadi dalam jumlah besar tidak perlu dilakukan jika kita mampu mengelola keuangan dengan baik. Perilaku cerdas yang saya lakukan mengelola keuangan dimulai dengan membuat rencana bulanan setelah menginventarisasi penghasilan dan pengeluaran. Saya dahulukan membayar tagihan misalnya: tagihan listrik, air, asuransi dan tagihan lainnya.  kemudian agar stabilitas sistem keuangan peribadi tidak terganggu saya selalu membuat budget belanja setiap hari. Di tengah pandemi Covid 19, saya mengontrol agar jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. Jangan sampai lebih banyak uang saya gunakan untuk hal-hal yang tidak menunjang kesehatan. Biaya hiburan (shoping fashion, biaya nongkrong, membeli junkfood, salon, dll) saya alokasikan lebih bermanfaat misalnya membeli buah, vitamin, bibit tanaman dan tidak lupa bersedekah. Saya menahan selera, tidak tergoda dengan diskon yang berseliweran di tempat belanja online.  Untuk kebutuhan pokok, saya memilih berlanganan dengan penjual sayur keliling dibanding pergi ke pasar tradsional ataupun supermarket. Disamping membantu si penjual sayur keliling, juga sebagai tindakan pencegahan penyebaran covid 19. Beberapa orang memanfaatkan moment stay at home untuk menambah penghasilan dengan membuat masker untuk dijual, atau cake. Itu ide yang keren. Tetapi saya tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya. Sebagai gantinya saya memilih bertanam sayur organik dalam pot untuk konsumsi sendiri dengan memanfaatkan karung bekas, bungkus minyak goreng bekas isi 2 liter, pot dan bahkan papan bekas.

Setiap hari saya berusaha menjaga kesehatan pikiran dan jasmani karena merupakan modal berperilaku cerdas di tengah ketidakpastian. Saya menyadari perilaku saya mempengaruhi perilaku oranglain. Ketika saya berperilaku cerdas, masyarakat sekeliling akan terpengaruh paling tidak tetangga terdekat saya.  Sedangkan perilaku masyarakat sangat berpengaruh terhadap keadaan pasar yang merupakan salah satu faktor penentu stabilitas sistem keuangan. kita dapat menyebarkan tindakan positip untuk mempengaruhi masyarakat di sekeliling  berperilaku cerdas.

Dengan demikian kita sudah ikut menyumbang menjaga stabilitas sistem keuangan. Roda perekonomian nasional sangat bergantung pada stabilitas sistem keuangan. Jadi siapapun kita, semua turut andil menjaga stabilitas sistem keuangan dan perekonomian nasional. Dengan berperilaku cerdas kita bisa menjaga  sistem keuangan agar tetap stabil di tengah ketidakpastian. Sistem keuangan yang stabil, makro prudensial aman terjaga menstimulus aktivitas ekonomi seperti: investasi, penyaluran kresit, pengembangan dunia usaha, penyerapan tenaga kerja, prospek bisnis, dll.

Selamat menjaga kesehatan pikiran dan jasmani. Selamat menjaga stabilitas sistem keuangan dan perekonomian nasional. Siapa pun kita, mari berperilaku cerdas di tengah ketidakpastian dengan bermodalkan kesehatan pikiran dan jasmani demi menjaga stabilitas sistem keuangan. Semoga pandemi Covid 19 segera berlalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun