Mohon tunggu...
Rosse Hutapea
Rosse Hutapea Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi PR

PR Practitioner

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Majalah Selular Ulas 'Cyber Bullying' di Kampus UPH

29 Januari 2016   16:33 Diperbarui: 29 Januari 2016   16:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Indra Khairudin, Editor majalah SELULAR bahas Cyber Bullying di UPH"]

 

[/caption]Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan bersama Majalah SELULAR membahas topik Cyber Bullying. Acara ini diadakan sebagai pengisi kelas Capstone yang merupakan kelas untuk mempersiapkan mahasiswa Ilmu Komunikasi yang akan mengambil tugas akhir, dengan menghadirkan para praktisi di industry komunikasi untuk memberikan informasi terkait profesi serta untuk menambah wawasan para mahasiswa. Dalam kelas Capstone mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori tetapi juga ide-ide untuk topik penulisan tugas akhir dan juga project yang membantu mahasiswa mempersiapkan tugas akhirnya. 

Pada 27 Januari 2016, kelas ini bekerjasama dengan majalah SELULAR, menggelar talkshow dan workshop bertema Cyber Bullying dengan menghadirkan tiga narasumber yaitu Indra Khairudin, Editor majalah SELULAR, Donny Keizer, presenter dan CEO Medkon Group dan Otniel Yoreiza, representative Smart Fren.  

Dalam acara talkshow diulas tentang aspek-aspek bullying dan pengaruh perkembangan teknologi terhadap cara-cara bullying. Menurut Sigit Pamungkas, salah satu dosen pengampu matakuliah Capstone, isu cyber bullying perlu menjadi perhatian mahasiswa ilmu komunikasi karena sangat relevan dengan bidang komunikasi. “Bullying kalau tidak ditangani dampaknya bisa sangat berbahaya. Perkembangan teknologi digital pada smart phone memberikan fitur-fitur yang memudahkan pengguna untuk melakukan bullying di dunia maya,” kata Sigit sambal memotivasi mahasiswa untuk mengikuti talkshow dan project yang diadakan untuk peserta.

Diawal sesi, pembicara pertama Indra Khairudin, menanyakan siapa diantara mahasiswa yang pernah di bully atau mem-bully? Ia menceritakan pengalamannya saat sekolah di-bully teman-temannya. “Dulu untuk mem-bully membutuhkan nyali besar, karena face to face. Tetapi dengan perkembangan jaman dan teknologi, tidak perlu nyali untuk mem-bully. Aktifitas bully pun tidak harus fisik, tetapi bisa berupa kata-kata atau gambar. Tetapi dampaknya bisa luar biasa, bahkan bisa mematikan,” papar Indra.

“Bullying saat ini tidak hanya dilakukan secara konvensional, akan tetapi banyak juga dilakukan di Internet. Tindak penindasan atau intimidasi yang disebut sebagai Cyber Bullying ini kerap ditemukan via media sosial. Bullying sendiri digambarkan sebagai tindak penindasan, intimidasi, dan sejenisnya. Kata bully mempunyai arti penggertak, atau orang yang mengganggu orang yang lemah. Namun ada juga pengguna internet yang justru sengaja ingin di-bully untuk mendapatkan popularitas,” tambahnya.

Menurut Indra, tingginya pengguna selular di Indonesia menjadikan fenomena cyber bullying menjadi isu yang perlu diantisipasi dan ditangani dengan serius, baik dari aspek sosial termasuk hukum. Terlebih lagi  pengguna aktif di dunia maya adalah usia produktif, 18-25 tahun. Diakhir preentasi, Indra  memberikan tips untuk menggunakan smart phone dengan bijaksana, yaitu: pikirkan apa yang diposting, berhubungan hanya dengan orang-orang yang kita kenal, posting konten yang berdampak positif dan jaga privacy.

Sementara Donny Keizer menyampaikan perkembangan teknologi penyiaran yang kini semakin mudah dan sederhana. Dengan teknologi smart phone kini setiap orang bisa menjadi jurnalis. Jurnalis bisa di media maya tidak harus media mainstream.  Ia juga menyingung perkembangan teknologi dan pengaruhnya terhadap cara-cara dan bentuk bully.

Pembicara ketiga, Otniel Yoreiza, menjelaskan perkembangan teknologi internet yang saat ini berkembang pesat, dengan segala sisi positif dan negatifnya. Dengan akses internet yang kian cepat dengan hadirnya teknologi 4G LTE, maka penyedia jasa perlu memberikan  edukasi mengenai penggunaan layanan internet yang positif kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

Acara ini diharapkan mampu memberikan insiprasi dalam pemanfaatan akses internet secara positif untuk beragam kebutuhan, termasuk menangkal dampak negatif yang dapat muncul dari layanan internet. Dengan begitu masyarakat dapat mengembangkan diri dalam berbagai bidang kegiatan, baik untuk komunikasi pribadi, profesi seperti jurnalis, dan kegiatan komunikasi serta sosialita yang positif.  Seminar ini menyimpulkan bahwa  Cyber bullying menjadi tanggung jawab kita bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun