Mohon tunggu...
Rossa Saniya
Rossa Saniya Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Knowledge

Que Sera Sera

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hujan Bulan Juli - Mengenang Eyang Sapardi Djoko Damono

19 Juli 2020   20:22 Diperbarui: 19 Juli 2020   20:35 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini, saya membaca kabar yang membuat hati kuyu, salah satu sastrawan Indonesia favorit saya telah beristirahat selama-lamanya---kehilangan yang cukup membuat sepi meski tidak pernah mengenal secara pribadi. Sajak-sajak beliau entah kenapa selalu berhasil membuat hati saya gugur berkali-kali, tenggelam dalam keindahan kata-katanya.

Sedikit cerita, Agustus 2019 lalu saya menghadiri acara GWRF, talkshow bersama eyang Sapardi dan pak Yudhistira Massardi yang membahas topik "puisi dan prosa". Satu jam yang terasa seperti 10 menit, dan kesempatan yang luar biasa untuk bisa menatap langsung idola saya. 

Salah satu hal yang saya pelajari dari beliau kala itu ialah sastra sebetulnya merupakan sesuatu yang sangat sederhana, yang lekat dengan diri dan kehidupan kita, yang terkadang masih dianggap dengan sesuatu yang 'berat'. Padahal sastra bukan melulu soal buku-buku yang berbobot, bukan melulu soal tulisan-tulisan yang berat, dan sastra bisa diciptakan oleh siapa saja yang mau bercerita, sesederhana status twitter anak abg yang sedang patah hati, misalnya. Pesan dari beliau adalah agar kita terus membaca, membaca, membaca, meningkatkan kempuan literasi kita, dan menulis. 

Beliau bukan hanya sosok yang romantis tapi juga menyenangkan, saya masih ingat celetukanya kala itu " ketika sedang menulis tidak masalah sekali-kali mencuri sepotong kalimat dari penulis lain, asal tidak ketahuan, kalau ketahuan ya sudah terima saja resikonya.." ucapnya sambil terkekeh. 

Saya pikir tahun ini masih diberi kesempatan bertemu beliau lagi di acara GWRF  2020, namun ternyata Allah punya rencana yang lebih baik :( . Tetimakasih eyang telah sekian lama mewarnai dunia sastra indonesia, terimakasih telah menginspirasi setiap individu agar terus berkarya, dan terimakasih telah membuat saya mengerti apa arti keindahan dan kekuatan kata-kata.

Rest In Peace, Eyang Sapardi Djoko Damono, semoga diberikan tempat terbaik di surga-Nya. Aamiin. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun