Mohon tunggu...
rossa harliani
rossa harliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi yang sedang belajar

mari belajar bersama

Selanjutnya

Tutup

Money

UMKM Menuju Internasional

23 April 2021   12:01 Diperbarui: 23 April 2021   12:10 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sebelum membahas UMKM menuju internasional, mari kita berkenalan secara lebih dekat dengan UMKM itu sendiri. UMKM dikenal sebagai akronim dari Usaha Mikro, Kecil, Menengah. UMKM adalah bisnis atau usaha yang dijalankan oleh perseorangan, rumah tangga, maupun  badan usaha kecil. Menurut M. Kwartono Adi UMKM adalah badan usaha yang memiliki profit atau keuntungan tidak lebih dari 200 juta berdasarkan laba tahunan. Sebuah bisnis atau usaha dapat dikatakan sebagai UMKM jika memenuhi kriteria usaha mikro yang berdasarkan UU No. 20 Tahun 2008.

UMKM menjadi usaha yang digemari oleh masyarakat. Tentunya dengan menggunakan kreativitas dan keterampilan tangan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia menjadi nilai tambah bagi para wisatawan ataupun untuk masyarakat lokal sendiri. Oleh karena itu, Indonesia mampu bersaing dibidang UMKM ini karena Indonesia memiliki keterampilan dan kreativitas yang tidak kalah hebat dengan negara tetangga.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki telah meresmikan Sekolah Ekspor pada Agustus 2020, langkah ini dilakukan untuk meningkatkan produk ekspor UMKM di Indonesia pada masa yang akan datang. Sekolah Ekspor ini dikenal dengan E-Brochure dan diresmikan di Smesco Indonesia, Jakarta. Penyebab awal didirikannya Sekolah Ekspor karena adanya pengalaman yang tidak mudah saat mengekspor barang ke luar negeri.

Konsep yang diterapkan di dalam Sekolah Ekspor ini tidak hanya pelatihan-pelatihan saja, tetapi memfokuskan bagaimana menghubungkan dengan akses tempat kerja, dengan bea cukai, Diaspora, dan lainnya. Ekspor produk UMKM Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara tetangga. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi tantangan bersama antara Kementerian Koperasi dan UMK dengan Kementerian lain, khususnya Kementerian Perdagamgan untuk meningkatkan kegiatan ekspor produk UMKM di Indonesia.

UMKM memiliki banyak produk untuk diekspor, diantaranya sektor pertanian dan perikanan yang memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan dan diekspor ke negara lain. Dilihat dari data FAO konsumsi ikan tumbuh 3,1 persen lebih tinggi daripada protein lainnya yang hanya mencapai 2 persen. Oleh karena itu, Menteri Teten berusaha untuk mengembangkan produk UMKM di sektor pertanian untuk diekspor nantinya.

Adanya rencana menaikan ekspor di Indonesia, pemerintah pun menargetkan seluruh UMKM menyentuh teknologi dan informasi dalam 2 tahun kedepan, agar tercapainya ekspor UMKM secara merata baik di desa maupun diperkotaan. Untuk mencapai pemerataan penggunaan teknologi dan informasi bagi UMKM di perdesaan, pemerintah melakukan pemerataan penggunaan teknologi dan informasi di 14 ribu desa.

Dalam pembangunan pemerataan penggunaan teknologi dan informasi untuk mengembangkan ekspor UMKM di Indoneisa, pemerintah mengeluarkan anggaran Pembangunan pemerataan penggunaan teknologi dan informasi ini guna mewujudkan pelayanan publik yang efisien dan cepat serta membangun pertumbuhan produk UMKM di daerah.

Dengan adanya program pemerataan penggunaan teknologi dan informasi menjadi titik terang untuk para UMKM memajukan produk dengan mudah dan tidak terhalang oleh adanya jarak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun