Menurut Wyne (1991) kata karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti "to mark" (menandai) dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.Â
Seseorang bisa disebut orang yang berkarakter (a person of character) apabila prilaku sesuai dengan kaidah moral. Salah satunya adalah menanamkan karakter antikorupsi dalam diri anak sedini mungkin agar menjadi kebiasaan dan pandangan hidupnya. Selain untuk membangun karakter baik pada anak, hal ini juga menjadi salah satu usaha kita dalam mencegah untuk mengurangi tindak korupsi dimasa yang akan datang. Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yakni corruptio.Â
Dalam bahasa Belanda disebut dengan coruptie. Dan dari bahasa Belanda itulah lahir dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan kata korupsi.Â
Korup berarti busuk, buruk; suka menerima uang sogok (memakai kekuasaannya untuk kepentingan sendiri dan sebagainya). Korupsi adalah perbuatan yang buruk (seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan sebagainya.
Sebenarnya apa penyebab korupsi dan sebenarnya seberapa penting karakter anti korupsi ? Ada beberapa penyebab seseorang melakukan korupsi yang terbagi atas faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal merupakan penyebab orang melakukan korupsi biasanya dorongan (pengaruh) pihak luar atau lingkungan. Faktor internal penyebab korupsi datang dari diri sendiri. Faktor internal sangat ditentukan oleh kuat atau tidaknya nilai-nilai anti korupsi yang tertanam dalam diri setiap individu.Â
Oleh karena itu, perlu adanya penanaman dan implementasi nilai-nilai anti korupsi sejak dini pada anak sebagai upaya pembentengan diri dari perilaku korupsi. Hal inilah mengapa karakter anti koeupsi sangatlah penting bagi anak dalam kehidupan sehari-hari atau untuk masa depannya.
Ada Sembilan nilai anti korupsi yang dapat diterapkan pada anak dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan lingkungan keluarga, maupun bersosialisasi dalam masyarakat. Kesembilan nilai anti korupsi yaitu (jujur, disiplin, tanggung jawab, adil, berani, peduli, kerja keras, mandiri,dan sederhana). Dari sinilah peran orang tua atau keluarga sangat penting untuk menanamkan pada anak karakter anti korupsi sejak dini. Yuk kita lihat bersama implementasi sederhana dalam kehidupan sehari-hari dari kesembilan nilai karakter anti korupsi diatas.
Nilai Jujur
Jujur adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan perpaduan antara pengetahuan, perkataan, dan perbuatan. Jujur berarti mengetahui apa yang benar, mengatakan dan melakukan apa yang benar. Maka dari itu ajarkan anak seperti untuk tidak mengambil kepunyaan orang lain, mengajari anak untuk berkata izin terlebih dahulu jika akan meminjam, tidak untuk mencontek, beri apresiasi pada anak jika berhasil atas keberhasilan dari usahanya sendiri, ajari anak selalu berkata jujur dengan membiasakan anak berkata secara terbuka. Dengan diajarkan begitu sejak dini, anak akan terbiasa dengan kejujuran pada dirinya.
Nilai disiplin
Disiplin adalah kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala bentuk peraturan atau tata tertib yang berlaku. Disiplin berarti patuh pada aturan. Contoh sederhananya ajarkan kebiasaan untuk tepat watu, membuang sampah pada tempatnya, mengikuti peraturan yang berlaku di rumah, lingkungan atau sekolah. Kuncinya adalah selalu konsisten.