Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kekerasan Pada Anak dan Pelecehan terhadap Kaum Perempuan Budaya Masyarakat Jahiliyah

6 Januari 2017   22:51 Diperbarui: 10 Januari 2017   21:58 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: twitter.com/stopkdrt

Anak adalah belahan jiwa ayah dan bunda yang wajib dilindungi, diasuh di bina  dididik dan diperhatikan tumbuh kembangya terkait dengan berbagai aspek  perkembangan baik mental psichologisnya demikian fisiknya.  Anak adalah pelanjut estafeta kepemimpinan masa yang akan datang baiknya para orang tua melakukan  pelayanan masa kini pada anak – anak maka kelak akan memperlakukan kita dengan lebih baik pada masa yang akan datang, setelah tua menjemput usia para ayah dan bunda.

Antara apa yang seharusnya dilakukan para orang tua terhadap anak – anaknya rupanya kita perlu juga menyaksikan apa yang terjadi pada tatanan realitas  kemudian  diungkapkan oleh  KPAI mencatat terdapat 1.698 pengaduan kekerasan terhadap anak pada tahun 2015, dengan 53% di antaranya adalah kasus kekerasan seksual. Sisanya, yakni sebanyak 40,7% adalah penelantaran, penganiayaan, eksploitasi

Kekerasan seksual termasuk angka yang  cukup fantastik dan tentunya semua fihak  bukan hanya sekedar merenungkan besarnya angka tersebut pasti ada yang tidak beres dan mungkin masyarakat kita sudah sakit berat karena angka 53% dari jumlah anak Indonesia tentu bukanlah sedikit  sedang besarnya  angka penelantaran, penganiayaan dan eksploitasi sesungguhnya menjadi pekerjaan rumah semua fihak lembaga negara dan masyarakat.

Demikian pula seiring dengan bertambahnya usia 71 tahun  kemerdekaan bangsa Indonesia tidak membebaskan kaum perempuannya dari istilah KDRT bahkan angkanya semakin tahun semakin tinggi sebagaimana angka yang dirilis Komisi Nasional Perempuan mencatat sebanyak 321.752 kasus kekerasan terhadap perempuan terjadi sepanjang 2015, berarti sekitar 881 kasus setiap hari dan angka ini meningkat 9% dari tahun sebelumnya.

Sebagai warga Kabupaten Bandung mencoba menelusuri kondisi di tingkat lokal ada angka yang juga cukup penting kita simak   bahwa jumlah kekerasan tehadap perempuan dan anak  mencapai 125 kasus. Jumlah tersebut tercatat sejak Januari 2016 hingga Oktober 2016. Jumlah tersebut merupakan kasus yang terlaporkan. Disinyalir masih banyak perilaku kekerasan terhadap perempuan dan anak yang belum terungkap.

Artinya data ini hanya yang terpantau secara formal karena ada bentuk pelaporan baik dari korban yang bersangkutan atau dari orang – orang yang terdekat,  kemungkinannya angka tersebut bisa dua atau bahkan tiga kali libat dan ternyata kondisi ini sesuai dengan yang diungkap  Agustina Erni, Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menyebutkan bahwa kekerasan terhadap anak adalah fenomena gunung es. Artinya kasus yang dilaporkan atau terlaporkan jumlahnya sangat jauh dibanding dengan kasus yang tidak terlaporkan.

Selayaknya negara hadir di tengah kondisi yang sangat memprihatinkan ini baik dari angka – angka yang muncul atau bahkan dari yang masih misteri.

Pencanangan Program Three Ends adalah program yang mengkaitkan seluruh unsur masyarakat di negeri ini untuk saling bahu membahu berkiprah memberantas maraknya kekerasan baik kepada para putera dan puteri kita pelanjut masa yang akan datang demikian kaum perempuan yang rentang akan pendiskriminasian khususnya dalam bidang ekonomi, perempuan menjadi warga yang rendah karena secara fisik dianggap lemah.

Tentu saja pencanangan program ini mengajak seluruh unsur dan lapisan masyarakat, baik dari keluarga, pemerintah, akademisi, praktisi, dan bahkan media termasuk blogger untuk tidak melakukan pembiaran atau bahkan ikut melakukan kekerasan secara terselubung.

Jahiliyah Milenium

Apapun profesi kita dalam masyarakat memang selayaknya semua unsur atau elemen masyarakat  agar bisa berkontribusi menolong atau bahkan menghapuskan baik itu kekerasan pada anak plus kekerasan pada perempuan,  tentu kita semua masih ingat bahwa munculnya  ajaran Islam di tanah suci Mekkah salah satu penyebabnya adalah kejahilan masyarakat khusus kaum Quraisy merasa aib jika dalam keluarga mereka lahir anak perempuan sehingga dengan perasaan marah sang ayah akan serta merta mengubur hidup – hidup bayi mereka. Biadab sekali . . . ! itulah sejarah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun