Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Bukit Bintang dan Sisa Kabut Masa Lalu

26 Maret 2016   16:16 Diperbarui: 27 Maret 2016   20:24 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bukit Bintang sore hari tampak jauh, pict : dok.pribadi"][/caption]

Perhutani Jawa – Barat,  Kabupaten Bandung setelah berhasil mempopulerkan Hutan Raya Ir. H. Juanda kemudian Tebing Kraton menjadi primadona wisata selfie dan wifie tiga tahun belakangan ini menyusul Bukit Bintang menjadi hutan wisata yang kece’ dilirik – lirik demi menjadi salah satu alternatif kunjungan jeda dari kesibukan dan rutinitas yang tidak berkesudahan.

Siang mendung usai shalat jum’at (25 Maret 2016/ libur hari Paskah), dua perempuan muda dan dua laki – laki sebaya sebagai sedulur yang pada ketemu gede berniat untuk treking menuju Bukit Bintang, persiapan di lakukan, matras sleepingbag dan semua peralatan camping hingga pasak – pasak terbuat dari sejenis besi tampak tipis dan meruncing dan agak melengkung di bagian ujung satunya lagi.

Cuaca di sekitaran Bandung sebulan penuh ini hampir setiap hari hujan,  agak sulit diprediksi apakah pagi, siang bahkan malam dan sore hari. Maka jikapun mendirikan tenda di cuaca hujan dan di Utara perbukitan Cimenyan penulis sebagai salah seorang warga yang telah bermukim sejak tahun 80’ an membayangkan dinginnya udara, tentu tak akan bisa tidur nyenyak paling begadang menemani kabut yang menyelimuti bukit – bukit ramah dengan iringan suara burung atau binatang malam sejenis tonggeret  yang sesekali muncul menyebar aura misteri.

Bukit Bintang sebagai mana Tebing Kraton berada di wilayah Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung,  para pejalan kaki ataupun roda dua demikian roda empat bisa menempuh dari dua arah, pertama arah dari Dago dan kedua dari arah Padasuka.

[caption caption="Gerbang menuju area Bukit Bintang pict : dok.pribadi"]

[/caption]

Dari arah Dago menuju Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda  lanjut  ke Warung Bandrek, Pasangrahan, Mekar Saluyu ke Cicayur menuju Bongkor posisi Bukit Bintang berada,  untuk melakukan pemasangan tenda yang memang harus diwaspadai mencari posisi yang  cukup landai agar  tidur agak nyaman atau mencari posisi agak miring jika memang terbiasa menggunakan  bantal.

Jika anda menuju Bukit Bintang dari arah Padasuka, maka wilayah yang harus di tempuh Cimenyan, Caringin Tilu, Cicayur  Tugu Bongkor.

Biaya menuju Bukit Bintang jika ngompreng memang relatif mahal,  untuk ancer – ancer saja hitungan ke Tebing Kraton menggunakan ojek pp kita harus mengeluarkan uang sejumlah lima puluh ribu rupiah dari Warung Bandrek, bukan dari posisi kita berada.

Maka jika dihitung – hitung ke Bukit Bintang bisa tiga kali lipat menuju Tebing Kraton artinya sekitar seratus lima puluh ribu rupiah.

Sedangkan fasilitas di Bukit Bintang jika tidak terlalu ramai kita dapat memanfaatkan mushala untuk melaksanakan ibadah shalat lima waktu, dan fasilitas kamar mandi yang relatif bersih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun