Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ayam Pramugari dan Ayam Tangkap Sultan Iskandar Muda

22 November 2015   17:59 Diperbarui: 22 November 2015   18:10 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ayam pramugari bertabur penuh daun jeruk dan daun pandan beraroma khas pic : dok. pribadi"][/caption]

Bentangan  pemandangan gunung yang berjajar indah hijau sejuk menakjubkan dan tak mudah terlupakan adalah kreasi alam yang mahal sekali  sekitar Jalan Bandara Lama,  samping Pertamina Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang.

Rupanya pesona alam seindah itu  hanya sepintas saja oleh penduduk dan pengunjung sekitar di pandang dan diamati sejenak,  mereka memang berfokus untuk mengisi perut disiang cerah akhir pekan  Sabtu  21 November 2015.

Atau mereka beranggapan pemandangan ini biasa – biasa saja sehari – hari memang seperti itu, terjebak dalam fikir yang monoton karena indahpun jika rutin terkesan tak tampak indah lagi.

Dan penulispun menyapu pandang keseluruh ruang dalam rumah makan yang padat pengunjung, dan banyak mobil juga motor berleter  BL tanpa petugas parkir disana.  Setiap pengunjung bebas memarkir kendaraannya dimana mereka suka dan merasa nyaman.

[caption caption="potongan kecil puzzle pemandangan yang menakjubkan, pic : dok. pribadi"]

[/caption]

Tentu saja untuk ukuran Kota Bandung ataukah Jakarta, Malang dan Surabaya  tempat ini relative  sangat sederhana terkesan alakadarnya saja baik interior demikian  eksterior semua pengunjung tidak memperdulikan itu . . . tidak penting !! 

Hal utama dan terpenting mereka mengejar  kuliner berlabel Ayam Pramugari dan Ayam Tangkap sedang mitra kenikmatan lainnya adalah kari kambing, kari ayam,  burung berki goreng plus minuman kates dan es mentimun.

Bahkan para pelayan yang menata dan mengirim hidangan ke meja – meja yang saling  berganti – ganti pengunjung ibaratnya kosong isi kemudian pengunjung satu meja berdiri dan isi lagi mereka tampil ala kadarnya jauh dari necis, harum dan bergincu . . . ya karena hampir keseluruhannya laki – laki berwajah campuran agak mendekati Arab atau mungkin India entahlah,  awak tak menanyakannya  pula ya.

[caption caption="ayam segar digoreng panas berempah nikmat, pic : dok. pribadi"]

[/caption]

Mohon maaf terabaikan tentang hal yang satu ini ; berharap ada Kompasianers Aceh yang menambahkan !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun