Mohon tunggu...
Intan Rosmadewi
Intan Rosmadewi Mohon Tunggu... Guru SMP - Pengajar

Pengajar, Kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain ; sesungguhnya adalah kebaikan untuk diri kita sendiri QS. Isra' ( 17 ) : 7

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Waspadalah Menjelang Kematian

31 Maret 2016   22:26 Diperbarui: 11 Juli 2017   10:34 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jiwa atau diri manusia merupakan konstituen sejati personalitasnya.  Manusia tidak mati karena jiwa atau rohnya tidak mati ; Rohnya eksis disebuah cakrawala yang letaknya diatas cakrawala materi dan hal – hal material.  (p. 758 - 759)

Tentu saja deskripsi ini tidak mudah di terima secara logika, akan tetapi mengimaninya dengan sepenuh hati semaksimal ketaatan yang tiada hingga dan dengan ketundukan yang tiada tara.

Menjemput Maut

Hingga kinipun Bunda selalu mencoba mewaspadakan diri kapanpun kematian akan tiba dan datang tanpa info yang memadai dari sanak dan keluarga, namun Al Qur’an membentangkan penjelasannya tentang akan datang kematian secara tiba – tiba,  maha lengkap dan maha sempurna.

Jika kemudian di petakan dalam delapan hari, sesungguhnya ini adalah hal yang tidak mungkin akan tetapi paling prioritas bagi calon almarhum memberi wasiat kepada ahli waris, maka jika tidak memiliki harta yang hendak diwariskan berwasiatlah tentang kebaikan dan kesabaran.

Harapannya delapan hari menjelang kematian, tidak sakit berat dan lumpuh sehingga dapat berkumpul membahas prosesi menjelang wafat, tidak koma dan tidak mengalami musibah tenggelam ataupun pesawat meledak di udara bahkan hal – hal aneh lainnya yang tanpa dapat kita duga – duga sebelumnya.

(naudzubillahi min dzalik . . . !!)

Menjelang wafat segalanya akan tergesa – gesa dan waktupun pasti melesat dengan singkat, posisi calon almarhum adalah sehat wal – afiat ini hal yang akan di lakukan selama delapan hari :
Hari pertama
Ibadah rutin tidak ditinggalkan, lakukan lebih berkualitas jika mungkin sudah tidak lagi melakukan kegiatan di luar rumah yang dianggap tidak  memberikan manfaat, kumpulkan semua anak dan cucu fahamkan pada mereka bahwa hal yang harus di bahas secara serius dan marathon mengenai wasiat tentang waris, hari berikutnya penekanan agar semua hadir.
Hari kedua
Jika bertepatan dengan hari senin, usahakan shaum sunah pembahasan tentang wasiat waris dilanjutkan dan bicarakan juga tentang hutang piutang, perjuangkan wafat dalam keadaan tidak memiliki beban hutang
Hari ketiga hingga hari ketujuh
Wasiat dan menitipkan segala amanat terkait dengan hutang piutang didelegasikan kepada putera / puteri yang kompeten dan siap menyelesaikan persoalan demi persoalan tersebut.
Khataman al Quran selama lima hari tiga puluh juz artinya perhari enam juz di baca bada shalat lima waktu dengan murattal.
Hari kedelapan
Mengumpulkan keluarga terdekatan berpamitan, dengan bertalkin istighfar dan syahadat, berharap para Malaikat mengantar masa akhir dengan salam kedamaian dan kebahagiaan. 

[caption caption="dnamora.com/2016/03/dnamora-giveaway-8-hari-menuju-kematian/"]

[/caption] 

 

“Tulisan ini diikutkan dalam dnamora Giveaway”

Referensi :

Murtadha Muthahhari.  Tafsir Holistik Kajian Seputar Relasi Tuhan, Manusia dan Alam.  Jakarta : Penerbit Citra. Rajab 1433 / Juni 2012 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun