Mohon tunggu...
Rosliana Rahma
Rosliana Rahma Mohon Tunggu... Freelancer - Boleh dibaca siapa tau suka

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Di Balik Orangtua yang Bekerja

12 April 2021   19:19 Diperbarui: 12 April 2021   19:33 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tentunya orang tua akan bekerja keras agar bisa membesarkan anaknya dan bisa memberikan apapun yang diinginkannya untuk membahagiakan anak. 

Oleh karena itu, terkadang orang tua akan bekerja hingga larut malam sampai mereka tidak memiliki waktu untuk mengasuh anak-anak mereka dan membiarkan pengurus rumah tangga seperti pengasuh atau pinatu merawat mereka. Ketika anak sudah dewasa, hubungan antara orang tua dan anak menjadi lemah karena tidak pernah bersama.

Tidak salah bekerja keras untuk anak-anak, tentunya mereka akan sangat berterima kasih kepada orang tua, namun hal ini terkadang dapat membuat anak merasa kesepian.

Hal ini terjadi pada MA, seorang siswi SMA di Sukabumi. MA selalu merasa sendiri dan mendapatkan kebebasan sejak kecil. Ketika dia masih muda, orang tuanya bercerai, sehingga orang tuanya harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan setiap keluarganya. Hal ini menyebabkan dia tidak pernah tinggal di rumah, karena dia merasa memiliki kebebasan tanpa batas yang tidak dibatasi oleh orang tuanya.

Seperti yang di ungkapkan oleh seorang anak remaja (18) di jawa barat dalam hal ini pun berpendapat bahwa.

“Aku sebetulnya cuma butuh peran dari orang tua. Kenapa aku memiliki kebebasan hidup dan berperilaku ? Karena aku tidak bisa mendapatkan kebebasan hidup dari orang tuaku sendiri, karena orang tua seringkali hanya mementingkan kebutuhan sendiri, bukan anak-anaknya, termasuk aku pribadi. Sebenarnya ketika hubungan antara orang tuaku baik dan pemenuhan ekonomi masih cukup mereka hidup damai tentram. 

Tapi ketika mereka hidup terpisah, seketika semua orang fokus buat ngurus diri sendiri, aku kehilangan segalanya. Tetapi ketika aku bebas, aku merasa dididik lagi sama seorang pendidik lagi, bukan sama orang tua, tapi lingkungan. Meskipun aku memiliki kebebasan buat ngelakuin apa pun, aku masih sangat bahagia bisa hidup lagi.Tapi sampai titik ini aku pribadi masih sangat membutuhkan perhatian dari kedua orangtua khususnya ibu, meskipun aku sudah sangat marah tapi aku mengharapkan hal itu." Ujar MA.

Dalam wawancara yang di sampaikan MA, ia  menegaskan bahwa ia tidak membutuhkan sebuah kepuasan material tetapi mahalnya sebuah peran dan perhatian yang tidak bisa MA dapatkan seperti layaknya anak yang lain pada umumnya.

Beberapa anak lebih memilih untuk menghabiskan waktunya di luar rumah dan orang tua tidak tahu apa yang dilakukan anak di luar karena terlalu sibuk. Orang tua juga tidak memiliki kendali dan tidak dapat memberi tahu anak-anak mereka apa yang baik atau buruk, atau apa yang dapat atau tidak dapat mereka lakukan untuk melindungi mereka. 

Dalam beberapa kasus, anak-anak yang sering ditelantarkan oleh orang tuanya dapat terjerumus ke dalam masalah yang dapat mempengaruhi masa depan mereka. Namun terkadang, orang tua harus menunggu hingga terlambat untuk menyadari hal ini. Ketika sesuatu yang buruk terjadi, itu hanya penyesalan karena tidak cukup perhatian yang diberikan kepada anak tersebut.

Begitupula dalam sudut pandang seorang Ibu Single Parent (40) di jawa barat yang sedang bekerja dan dalam kasus yang sama, beliau berpendapat bahwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun