Biarkan Amnesia Meraup Jiwa
Pilu tak juga beranjak pergi
Bertahan walau meradang
Sesak kembali menggerogot paruku
Aku tak sanggup berucap
Ku ikuti permainan ini
Permainan yang melelahkan hati
Ku beri acungan jempol atas kepiawaianmu
Ku tersenyum tuan
Ucapmu
Aku di sakiti, tapi nyatanya kau yang menyakiti
Aku di dustai,tapi nyatanya kau yang mendustai
Aku di tinggalkan,tapi nyatanya kau yang meninggalkan
Tuan, semerbak malam itu terlanjur mengantongi bulir- bulir resah
Yang kian meresahkan
Memporak porandakan bilik hati
Kuingin bila terbangun esok
Biarkan amnesia meraup jiwa
Agar ku bisa merasa lega
Dan biarkankanlah lega mengambil alih
Perih yang kian mendera
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!