Mohon tunggu...
Roslaimurti
Roslaimurti Mohon Tunggu... Guru - Fii Sabilillah

-------

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ingatlah

3 Oktober 2020   20:29 Diperbarui: 3 Oktober 2020   20:31 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Banyak luka tertera di lentera malam itu
Banyak juga rasa mendalam
Tertancap di ubun- ubun yang baru terlahir

Kau torehkan guratan- guratan luka
Dan membekas disana
Tanpa kau sadari, kau menanam bibit dendam disana

Sikecil tak bersayap dan tak berdaya itu
Kan bangkit
Tikam... Jantungmu, merobek-robek isi kepalamu dan 
Segar mengucur simerah dari pelupuk matamu
Membanjiri sekujur tubuhmu

Simungil  terkekeh dan berujar
Kau yang kuat
Kau yang perkasa
Kau yang berkuasa
Brakk .... Ambruk seketika

Hanya sediki hujaman
Dan tak kuasa menurutmu
Tak mampu katamu
Tak bisa apa-apa katamu

Hari ini kubangkit walau tertatih
Badanku yang penuh luka tak kuhiraukan
Sebagian asaku yang tlah kau rampas
Hakku  yang tlah kau injak- injak
Jadi pendobrak dan penyangga ragaku
Yang ringkih menurutmu

Ingat !
Diatas langit masih ada langit
Diatas yang hebat masih ada yang lebih hebat
Diatas kuasamu, masih ada yang lebih berkuasa
Diatas .... Masih ada yang lebih segalanya

Jangan pongah saudaraku
Pongahmu kan melahab dirimu
Pongahmu kan hilang  dalam pembalasan itu
Pongahmu tak ada guna

Kuasamu yang kau banggakan
Kan hilang bersama pongahmu
Semua kan menjadi abu
Lahab dirimu
Dikala hari itu tiba
Ingatlah !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun