Mohon tunggu...
Ni Luh Rosita Dewi
Ni Luh Rosita Dewi Mohon Tunggu... Penulis - Youth Activis | Politic and Self Development

Upgrading and empowering youth to be local leaders, encouraging them to provide criticism of public policy.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ruang Menguji Gagasan dan Intelektualitas Juga Harus Tumbuh di Akar Rumput

20 September 2023   11:34 Diperbarui: 25 September 2023   11:00 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Debat Gagasan. (Sumber: Pixabay)

Pada Selasa, 19 September 2023 telah digelar program dari Mata Najwa dengan judul "3 Bacapres Bicara Gagasan"" yang digelar di Universitas Gajah Mada Yogyakarta telah menyedot banyak atensi publik. Program yang ditayangkan secara live streaming ini sudah ditonton lebih dari satu juta tayangan dan akan terus bertambah.

Tapi pertanyaannya apa hubungannya dengan tulisan saya kali ini?

Sebenarnya, setelah menonton program ini saya merasa, menguji gagasan para calon pemimpin bangsa memang sangat layak digelar di kampus-kampus. 

Kenapa kampus? Karena para intelektual lahir dari kampus, baik mahasiswa dan dosen mereka adalah orang yang netral dapat menilai serta mengkritisi gagasan para calon yang hari ini akan bertarung di Pemilu.

Disini kita dapat menyaksikan bagaimana para calon membayangkan masa depan Indonesia melalui visinya, bagaimana mereka akan memperbaiki kepemimpinan sebelumnya, dan bagaimana mereka akan menjalankan program-program untuk menyelesaikan permasalahan yang kompleks di Indonesia.

Point pentingnya adalah, publik bisa mengenal dan menilai lebih detail seberapa layak ide-ide serta gagasan yang ditawarkan oleh para bakal calon. 

Bukankah terlalu riskan bagi kita untuk memilih tanpa memahami betul siapa yang akan kita pilih? Ini seperti sedang mempertaruhkan masa depan untuk  bersama dengan orang yang salah.

Kita mengamini, bahwa Pemilu memang bukan ditujukan untuk memilih pemimpin yang paling sempurna, tapi setidaknya kita dapat terhindar dari pilihan yang terburuk. Itu mengapa penting bagi masyarakat untuk menggunakan hak pilih saat pemilu.

Tapi ini yang menjadi sebuah problematika mendasar, terutama di level akar rumput yang belum terbiasa dengan diskusi-diskusi yang dapat mempertajam pengetahuan. 

Bayangkan saja, meskipun otonomi daerah telah dilakukan tidak hanya distribusi kekuasaan tapi juga dengan anggaran-anggaran yang besar. Tetapi sumber daya manusianya masih terabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun