Hari ini, tanggal 14 Agustus 2018 diperingati Hari Pramuka ke-57. Â Kita tentunya merasakan bangga bahwa organisasi yang berdiri sejak tahun 1961 ini hingga sekarang masih eksis dan telah menunjukkan aktivitas nyata sesuai dengan harapannya sebagai wadah untuk melaksanakan pendidikan bagi kalangan muda usia, di lingkungan pendidikan dasar, menengah/atas sehingga melengkapi pendidikan formal (sekolah) maupun pendidikan informal (pendidikan dalam keluarga).
Dilihat dari tujuannya boleh dikatakan bahwa aktivitas atau gerakan Pramuka tidak lain adalah untuk membangun/membentuk pribadi yang beriman, takwa, berakhlak mulia, punya jiwa patriotik, taat terhadap hukum dan menjunjung tinggi nilai keluhuran bangsa Indonesia.
Demikian pula dilihat fungsinya sebagai penyelenggara pendidikan nonformal di luar sekolah dan di luar keluarga, gerakan Pramuka telah menjadikan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kalangan muda dengan ciri khasnya seperti pendidikan dan pelatihan, pengembangan, pengabdian masyarakat, permainan yang berorientasi pendidikan.
Secara lebih lengkapnya, kegiatan kepramukaan terinci berdasarkan jenjang atau tingkatan dalam kepramukaan misalnya Pramuka Siaga, Pramuka Penegak dan Pandega mempunyai kegiatan masing-masing mulai dari perkemahan, keterampilan, pameran, darma wisata, pentas seni budaya, karnaval, raimuna, perkemahan wirakarya/bakti/antar saka, pengembaraan, latihan kepemimpinan, kursus instruktur muda, penataran/seminar/lokakarya, dan jambore.
Gambaran diatas tentunya sesuai dengan kondisi praja-praja muda di tanah air terutama dalam mengisi kegiatan positif, membina dan memantapkan karakter kalangan muda Indonesia yang kelak akan menjadi kader penerus cita-cita bangsa.
Seiring dengan perkembangan zamannya, kalangan muda yang kini didominasi generasi milenial dengan cirinya yang lebih cekatan, hidup dalam teknologi kekinian pastinya keberadaan Pramuka tetap harus tumbuh dan berkembang bahkan diharapkan menjadi semakin solid dan cerdas dalam melangkah kedepan.
Melalui jiwa kepramukaan, aktualisasi seluruh kegiatan sosial dan kemasyarakatan yang berakar dan berpijak pada kebudayaan sendiri merupakan modal dasar yang kuat dalam rangka menghadapi tantangan di era global -- sehingga genersi milenial tetap mempunyai sikap dan perilaku yang berkepribadian, berkarakter, dan berjati diri.
Kehadiran Gerakan Pramuka di era kekinian bagi kalangan muda usia masih diperlukan sebagai wadah penanaman sikap mental, terutama bagi generasi milenial yang akan mengambil alih kepemimpinan pada saat Indonesia emas di masa mendatang.
Di samping itu, keberadaan gerakan anak muda yang tergabung dalam organisasi Pramuka akan banyak memberikan kontribusi nyata dalam mengantisipasi di tengah percepatan zaman ditandai globalisasi dengan seperangkat teknologi informasi dan komunikasi, yang kemungkinan membawa ancaman dari luar seperti infiltrasi budaya asing serta pengaruh lain yang dapat mengganggu stabilitas sosial dan keamanan nasional.
Dalam konteks lebih luas, menumbuh kembangkan jiwa kepramukaan sama halnya dengan ikut serta memupuk sikap mental dalam rangka membela negara. Masa depan Indonesia berada di tangan generasi muda, generasi milenial (Gen Y, dan Gen Z) sehingga bilamana mereka sudah semakin solid dan cerdas  maka Indonesia tetap jaya di masa depan. (Fransiska Rosilawati).
