Mohon tunggu...
Rosidin Karidi
Rosidin Karidi Mohon Tunggu... Human Resources - Orang Biasa

Dunia ini terlalu luas untuk ku. Menjadikan sadar semakin sedikit yang ku tahu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Kriteria Pengemudi "Ojeg Online" Layak Dapat Bintang Lima

1 Maret 2019   19:55 Diperbarui: 1 Maret 2019   20:08 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah pengemudi Ojeg Online tengah menunggu penumpang | dokpri

Respon ini penting banget. Responsif ditandai segera berikan kabar atas order masuk. Akankah diambil atau tidak. Berikan kepastian ke penumpang agar tidak terlalu lama menunggu. Terjalin komunikasi dua arah lancar, termasuk klarifikasi tempat penjemputan.

Saat tiba, saling jumpa terasa hangat dan supel. Sifat asli bangsa Indonesia nan ramah jadi identitas begitu kental terasa. Tidak perlu dengan standar tinggi. Cukup ucapan "apa kabar pak?" atau "siap berangkat pak" muncul dari mulut pengemudi saat bertemu atau kendaraan siap bergerak. Sudah hangatkan suasana.

Tidak Merokok

Rokok adalah benda haram dalam konteks pelayanan. Dimana pun, seluruh layanan publik melarang pemberi atau penerima jasa merokok. Banyak ruang publik pun saat ini tertulis "dilarang merokok". 

Namun apa yang sering penulis lihat di lapangan. Pengemudi dengan santai merokok sambil menunggu orderan, bahkan saat bicara dengan penumpang sekalipun. Meski pada akhirnya dimatikan, tetap perilaku tersebut membuat kita sebagai penumpang tidak nyaman.

Kualitas Kendaraan 

Kendaraan dalam kondisi prima, bukti dedikasi kualitas pelayanan. Variasi kualitas kendaraan di lapangan sangat beragam. Mulai dari kelayakan jalan sampai jenis motor. Pengemudi juga kadang konyol pakai kendaraan yang tidak nyaman bagi penumpang.

Motor dengan model boncengan tinggi, memaksa penumpang membungkuk ke pengemudi jelas tidak layak. Kondisi shockbreker keras jelas membuat pinggang sakit, terlebih tanpa busa jog memadai. Mesin serak tanpa tenaga, ban mulai botak, rem tak lagi pakem, dan putaran roda yang tak lagi seirama.

Belum lagi bicara soal kondisi pengemudi sendiri, yang sebagian telah penulis paparkan sebelumnya.

Lalu bagaimana bila ketemu dengan kendaraan beda dari aplikasi? Biasanya pengemudi punya seribu alasan, sedang disevislah, dipakai orang tua, atau sedang mogok. Untuk yang satu ini boleh ditolak, atau tetep jalan dan berikan hadiah 1 bintang. Niscaya pengemudi langsung paham.

Etika Berkendara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun