Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nilai Sejarah yang Terlupakan dari Selembar Uang Kertas

28 Juni 2017   06:35 Diperbarui: 14 Juli 2017   14:19 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebanyakan orang hanya tahu nilai uang tanpa terpikirkan,untuk mencari tahu,gambar apa saja yang terdapat pada  lembaran uang tersebut.Karena hanya  terpancang dari nilai nominalnya saja Misalnya Rp 1000,Rp 2.000.-Rp 5.000.-Rp10.000.-Rp 50.000.- dan Rp 100.000.-Coba kita tanya gambar siapa yang terdapat pada lembaran uang  kertas Seribu rupiah ?Dari 100 orang mungkin,hanya  10 yang tahu atau kurang bisa jadi kurang dari 10.persen. Bukan dikarenakan buta huruf,melainkan karena menganggap hal tersebut tidak penting untuk diperhatikan.Nah,bagi yang termasuk belum tahu,mari sisihkan waktu sekitar beberapa menit saja,untuk mencari tahu.

Kita lihat lembaran Rp1.000.- gambar Kapiten Pattimura  dengan gambar dibelakangnya Pulau Maitara dan Tidore.Siapa Kapiten Pattimura ini?Tidak banyak yang tahu.Sesungguhnya,jawabannya sudah ada pada lembaran yang sama,.Dari gambar dibelakangnya kita bisa tahu bahwa Kapitan Pattimura berasal dari daerah Maluku ,jadi Kapitan Pattimura Pahlawan dari Daerah Maluku.

Kapitan Pattimura (documen Roselna)
Kapitan Pattimura (documen Roselna)
Pulau Matara dan Tdore (documen Roselna)
Pulau Matara dan Tdore (documen Roselna)
Demikian juga uang kertas  Rp 2.000.-bergambar  Pangeran Antasari,yang rasanya tidak begitu akrab bagi telinga orang awam. Dari daerah mana daera hasal Pangeran Antasari? Untuk menemukan jawabannya,sangat mudah,yakni tinggal membalikkan uang kertas tersebut  Dan dibaliknya tampak Tarian adat Dayak, artinya Pangeran Antasari berasal dari daerah Kalimantan.

Pangeran Antasari (documen Roselna)
Pangeran Antasari (documen Roselna)
Tarian adat Dayak(documen Roselina)
Tarian adat Dayak(documen Roselina)
Uang Rp 5.000.-Bergambar  Tuanku Imam Bonjol dengan gambar belakang Pengrajin Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat.Hal ini menunjukkan Tuanku Imam Bonjol berasal dari daerah Sumatera Barat .

Tuanku Imam Bonjol (documen Roselina)
Tuanku Imam Bonjol (documen Roselina)
Pengrajin Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat (doc.Roselina)
Pengrajin Tenun Pandai Sikek Sumatera Barat (doc.Roselina)
Lembaran Rp 10.000 Sultan Bahmud Badaruddind ,sementara  gambar belakang Rumah Limas Sumatera Selatan .Sehingga dengan demikian,terjawablah sudah bahwa Sultan Bahmud Badaruddind berasal dari Sumatera Selatan .

Sultan Bahmud Badaruddind(doc.Roselina)
Sultan Bahmud Badaruddind(doc.Roselina)
Rumah Limas Sumatera Selatan(doc.Roselina)
Rumah Limas Sumatera Selatan(doc.Roselina)
Lembaran Rp 50.000.Gusti Nugrah Rai dengan gambar belakang  Pura Bali.Ini berarti Gusti Nugrah Rai berasal dari Bali

Gusti Nugrah Rai (doc.Roselina)
Gusti Nugrah Rai (doc.Roselina)
Pura Bali (doc.Roselina)
Pura Bali (doc.Roselina)
Rp100.000 Presiden Sukarno dan Drs Muhammad Hatta dengan gambar belakang Gedung MPR,DPR ,DPD. .Sudah jelas bahwa gedung tersebut berada di ibu kota negara RI .Bung Karno dan Bung Hatta adalah merupakan Presiden dan Wakil Presiden RI pertama.

Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Drs Bung Hatta(doc.Roselina)
Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Drs Bung Hatta(doc.Roselina)
Gedung MPR,DPR dan DPD (doc.Roselina)
Gedung MPR,DPR dan DPD (doc.Roselina)
Jadi dengan melihat uang kertas tersebut kita bisa mempelajari tentang pahlawan -pahlawan kita dengan melihat gambar belakang dari uang tersebut yang mengatakan asal dari Pahlawan yang bergambar didepannya.Sehingga ada 3 hal yang dapat dipelajari ,yakni :sejarah,ilmu bumi dan sekaligus budaya setempat

Penting Diajarkan Kepada Generasi Muda

Bagi kita yang sudah terlanjur secara tanpa sadar sudah mengabaikan nilai nilai sejarah dan budaya  yang diabadikan lewat uang kertas ,jangan sampai generas muda juga melakukan kesalahan yang sama.Perlu sejak sedini mungkin ditunjukkan cara memanfaatkan lembaran uang kertas,agar jangan hanya terpaku pada nilai rupah nya saja Sehingga kesalahan yang sudah terjadi,jangan terulang lagi.

Burns Beach, 28 Juni 2017.

Salam saya,

Roselna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun