Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perbedaan Usia dengan Z Generation

7 Maret 2023   04:00 Diperbarui: 7 Maret 2023   05:13 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak harus menciptakan jurang pemisah 

Yang dimaksud dengan generasi Z adalah anak anak yang lahir ditahun 1997 sampai 2012. Setiap kali  mendengar orang menyebut generasi Z , terkesan seakan generasi ini berbeda dengan anak anak lain. Mereka dikenal sebagai generasi mileneal.Yang lahir dalam era technology digital menguasai dunia .

Sehingga tak berlebihan bila dikatakan generasi ini merupakan generasi muda yang paling terampil dibidang internet dan technology. Apalagi bila dibandingkan dengan Old Generation. Masalah theology serta perangkatnya, yang bikin generasi Oma dan Opa bingung, bagi Z Generation dapat ditemukan solusinya sambil ketawa.

Mereka lebih fokus pada dunia online, ketimbang dunia konvensional. Sehingga terkesan larut dalam dunia mereka sendiri dan cuek terhadap lingkungan. Mereka tumbuh dan dibesarkan dalam situasi dan kondisi dunia yang tidak menentu. Sehingga melihat segala sesuatu secara kritis.  Karena itu generasi Z sering dianggap aneh oleh generasi pendahulu. Karena memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap dunia pekerjaan dan ruang hidup lainnya.

Mereka punya kemauan sendiri dan berpendapat menurut kemauannya. Sering mendapatkan stigma sebagai generasi yang lost of control. Tidak terkendali oleh orang tuanya .

Umumnya mereka serba pandai,baik  dalam hal komputer dan alat lain yang canggih semua mereka pahami dengan baik .sehingga terkesan sedikit angkuh karena merasa dirinya pintar . Padahal dalam Old Generation juga banyak yang merasa diri Super, karena merasa kaya pengalaman hidup.

Tak Elok Mengeneralisir

Walaupun ada beberapa orang dari Z Generation ini yang bertingkah laku menyimpang, hingga melakukan tindak kejahatan , tentu saja tak elok bila mereka mendapatkan stigma negatif. Karena dalam setiap generasi hal tersebut terjadi.

Generasi Z adalah anak anak berhak mendapatkan kesempatan yang sama dengan generasi sebelumnya. Tergantung pada  orang tua mereka masing masing, apa mau memperhatikan anak anak mereka atau tidak. Kalau boleh dianalogikan ibarat tanaman,kalau menanam benih Lalu  tidak urus dan di  biarkan  tumbuh semaunya  Maka jangan heran,bila tanaman tumbuh secara liar.  Merambat kemana mana.

Membesar sampai memasuki halaman orang lain.Atau memjadi tak enak dipandang mata semua itu tergantung perawatan kita. Apakah tanaman itu  akan jadi bagus untuk dilihat dan tumbuh subur semua tergantung perawatan kita. Walaupun tidak seratus persen sama, tetapi kira kira seperti istilah tumbuhnya Z Generation ini, bila kurang mendapatkan perhatian orang tua.

foto dok pribadi
foto dok pribadi
Demikian juga dengan anak anak  generasi  " Z " Bila kita sebagai orang tua mau memperhatikan dan menjalin  hubungan dengan kasih sayang dengan anak anak kita, pastilah mereka akan mendengarkan pendapat kita . Karena menurut pengalaman kami cucu cucu dan ponakan kami banyak yang lahir ditahun anatara 1997 dan 2012 .Ternyata mereka semua tidak mengalami hal yang seperti kebanyakan anak  beberasi "Z " Mereka biasa biasa saja Karena sejak kecil selalu bersama dengan orang tuanya dan memperhatikan perkembangan mereka.     

Kesimpulan : 

Anak anak generasi  "Z" seharusnya, bukanlah merupakan beban  bagi para orang tua. Tidak harus ada jurang pemisah antar generasi untuk saling berinteraksi  Termasuk dalam dunia pekerjaan, walaupun mungkin terdapat sudut pandang yang berbeda.

Tetapi bila kita menjauh dari mereka, maka akan tercipta jurang pemisah antara kita dengan mereka. Yang mana akan menimbulkan dampak negatif tentunya. Generation A to Z terlahir dari orang tua. Tugas orang tua tidak hanya sebatas melahirkan dan membesarkan, tetapi juga mendidik mereka dengan kasih sayang. Janganlah sampai terjadi " lost generation" , karena mereka dianggap aneh.

Tulisan ini hanya sebatas merupakan ungkapan pribadi semata mata dan bukan merupakan hasil kajian mendalam.

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang berkenan menyempatkan membaca tulisan ini

Salam hangat selalu                          

07 Maret 2023.

Sakam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun