Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mau Bekerja di Australia?

5 Januari 2023   04:52 Diperbarui: 5 Januari 2023   05:13 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bersama Cherry ponakan suami. dok pribadi

Dengan berbekal Surat tanda diterima di Tafe Cherry dengan mudah mendapatkan Studet visa. Setelah sampai di Australia,karena sudah terdaftar  di Tafe,  diijinkan untuk bekerja Karena Mahasiswa diperbolehkan untuk bekerja selama 20 jam seminggu.Bisa kerja apa saja yang penting tidak gengsian.

Karena disini mahasiswa bekerja apa saja,menjadi pekerja restoran ,cuci piring,cleaning service  dan sebagainya, bukan sesuatu yang dianggap pekerjaan rendahan Tukang batu di Australia bisa punya rumah lebih bagus dari yang Kerja kantoran . Cleaning Service, kendaraan pribadi nya bisa lebih bagus dari mobil nyonya rumah 

Waktu itu upah perjam untuk mahasiswa 20 Dolar jadi 400 dolar seminggu . Sedangkan kos di Australia pada waktu itu seminggu dengan makan 250 dolar . Jadi  cukup untuk biaya hidup dan kuliah. 

Prinsip nya dengan terdaftar secara resmi di salah satu university, selanjutnya terserah , apakah mau fokus kuliah atau sambil kuliah tetap bekerja .  Kebanyakan anak anak mahasiswa Indonesia yang tujuan utama mencari Dana, memilih bekerja ditempat tempat yang tidak memerlukan pendaftaran jam kerja Seperti di restaurant atau sebagai cleaning service. Kalau bekerja di Mall atau Super Market, semua pekerja resmi terdaftar, termasuk jam kerjanya.

Berbeda dengan di negeri kita, mahasiswa yang kuliah sambil bekerja adalah dari kalangan middle low, kalau di Australia anak anak memang sengaja dididik, untuk mempersiapkan mereka. Sehingga kelak bila lulus sarjana, sudah siap untuk kerja 

Seperti misalnya Dea cucu ketiga kami., begitu lulus Master of degree dalam usia 21 tahun, langsung diterima bekerja di bank 

Hal ini dilakukan supaya mereka sudah terbiasa . Jadi selesai kuliah siap pakai karena sudah pengalaman. Cucu kami yang laki laki, sambil kuliah bekerja di Mall menyusun barang barang. Yang satu lagi kerja ditoko roti  . Wanita kerja bersihkan kebun atau jadi Sopir truk adalah merupakan hal biasa saja. Salah satunya kami temui di Kalgoorlie daerah pertambangan.

Kesimpulan :

Masa kini Australia sedang membuka pintu lebar lebar, karena kekurangan tenaga kerja. Daripada menjadi pengganggur di negeri sendiri, mungkin dapat dipikirkan untuk kerja diluar negeri  Hasil kerja dapat untuk membantu keluarga tercinta. 

Orang Padang merantau, bukan karena tidak sayang keluarga tapi justru tidak ingin hidupnya menjadi beban bagi keluarga. Kerja diluar negeri bukan berarti kehilangan rasa cinta negeri, malahan justru tidak ingin menjadi pengganggur yang menjadi beban bagi keluarga.

Semoga tulisan ini ada manfaatnya. Tulisan ini merupakan gambaran pribadi untuk detail silakan hubungi sumber yang kompeten

Catatan tambahan

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang berkenan menyempatkan untuk singgah 

5 Januari 2023.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun