Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menjelajahi Indonesia dari Sabang sampai Merauke (Seri 14)

13 Januari 2022   04:31 Diperbarui: 13 Januari 2022   05:12 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peserta lokakarya Yogya dok pribadi

Masih di Jawa Tengah 

Menjelajahi Jateng tentu tidak lengkap bila ada kota yang kami lewati. Karena itu kali ini menuju Solo. Begitu mendengar nama  Solo secara spontan ingat lagu "Bengawan  Solo "dan "Solo di Waktu Malam" di mana perwakilan kami adalah Bapak Gunawan dan Isteri (Ibu Ina).  Kemudian kami mengunjungi Yogya dengan perwakilan Bapak H. Sunardi Hadi Suryo . Klaten dengan Ibu Junita Anggreani. 

peserta penyembuhan Yogya dok pribadi
peserta penyembuhan Yogya dok pribadi
Telpon dari Kraton 

Di Yogya kami juga mengadakan acara  penyembuhan gratis  dengan memanfaatkan  TV Yogya  untuk Dialog Interaktif dan sekaligus menyampaikan undangan bagi masyarakat untuk hadir dalam acara tatap muka di hotel Sahid.

Suatu saat ketika kami kembali dari  siaran TV kami menerima telpon dari Kraton Yogya. Di mana kami diminta hadir di Kraton Sultan  Hamengku Bowono X jam 08.00  Malam. 

Kami was-was, apakah kami sudah salah melakukan penyembuhan tanpa minta izin terlebih dahulu pada Sultan? karena kami tahu daerah Yogya adalah daerah istimewa di bawah pimpinan Sultan. Dengan sedikit rasa was was kami pun hadir di kediaman Sultan.

Dokpri
Dokpri

Ketika kami bertemu dengan Sultan ternyata berbeda dengan perkiraan kami Sultan  menyambut kedatangan kami tanpa ada acara protokolel. Beliau sangat senang mendapat kunjungan kami.

Menurut beliau sudah sering nonton di TV acara penyembuhan gratis dari berbagai yayasan, tapi Sultan memilih Yayasan Waskita Reiki yang dianggap lebih mantap.

Bercakap-cakap dengan Sultan hingga larut malam 

Ketika sedang bicara Sultan minta maaf dulu pada saya karena ingin merokok sebentar. Dalam hati saya berkata, mengapa minta maaf, kan ini tempatnya Sultan sendiri. Hal ini menjadi sebuah pelajaran berharga bagi  saya  dan suami tentang memaknai arti sebuah kerendahan hati.  Bayangkan seorang Sultan, menyambut kami yang bukan siapa siapa dengan begitu santun dan ramah, mengapa kami tidak menjadikan hal ini sebagai contoh teladan dalam hidup kami? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun