Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Araluen Botanic Park 1

5 Oktober 2021   04:32 Diperbarui: 5 Oktober 2021   05:11 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto di Araluen Botanic Park(dok pribadi)

Araluen 

Sabtu pagi pagi jam 10 kami meluncur dari Burns Beach menuju Araluen Botanic Park yang berjarak sekitar 1,5 jam berkendaraan . Walaupun Hujan turun tidak kami ambil pusing karena hari ini merupakan hari terakhir   Araluen Botanic Park dibuka untuk umum .Sehingga kalau kami tidak pergi, berarti harus menunggu satu tahun lagi.

Berpose di Araluen (dok. pribadi)
Berpose di Araluen (dok. pribadi)
Setiap tahun kami menuju Araluen hanya untuk menyaksikan bunga bunga berkembang , terutama  bunga tulip yang banyak ditanam disana . Memandangi keindahan aneka  ragam warna tulip tumbuh subur di Araluen  , sungguh merupakan kegembiraan luar biasa bagi kami berdua  . Seperti biasa, sepanjang perjalanan kami saling bercerita tentang apa saja.  Apalagi suami hobi bercanda.  Saya bersyukur, suami selalu hati hati mengemudikan kendaraan, sehingga saya dapat menikmati perjalanan dengan santai .

Bersyukur pada jam 11,30 kami tiba di Araluen  hujan sudah berhenti secara total Digerbang  pintu masuk ,kami tidak perlu turun dari kendaraan, karena bisa membeli tiket  masuk secara drive through  Suami membuka kaca jendela dan mendapatkan sapaan ramah dari Petugas

 Dengan memperlihatkan kartu pensiun  maka  tiket yang seharusnya 10 dolar per orang kami hanya membayar 16 dolar untuk berdua. Dan kami masih diberikan selembar peta seluruh lokasi Araluen. 

Video Araluen (dok pribadi)

Selanjutnya kami mulai memasuki gerbang dengan mobil menuju tempat pakir disebelah atas. Disini sudah ada beberapa mobil pakir .

Tak terlalu jauh berjalan kaki kami melihat bunga yang indah seperti bunga mawar. Tapi  batangnya besar sebesar pohon mangga ,Jadi pasti bukan bunga mawar .Hanya saja namanya tidak ditulis dibawa pohon.Warnanya merah muda sangat cantik sekali.Berjalan beberapa jauh terlihat ada lagi bunga seperti tadi berwarna putih. Sungguh amat menarik hati melihatnya.

Pohon bunga yang bunganya mirip mawar (dok pribadi)
Pohon bunga yang bunganya mirip mawar (dok pribadi)
Chalet Healy Cafe

Karena jam sudah menunjukkan jam 12,15 kamipun melanjutkan perjalanan dengan mobil menuju Chalet Healy Cafe . Biasanya kalau jalan jalan, kami bawa bekal makanan dari rumah. Tapi kali ini kami ingin pula sesekali menikmati santap siang di Cafe .

Sesampai di Chalet Healy Cafe yang ada tempat pakir hanya untuk orang Disable  saja .Kami menanyakan dimana boleh pakir dijawab pekerja disana ditempat pakir dibawah.masih 1 km dari sana.Tapi menurut dia karena hari ini sepi tidak masaalah pakir saja diujung sana.Kamipun memakir kendaraan dipaling ujung . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun