Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Merajut yang Tercecer (Seri 26)

29 September 2021   04:30 Diperbarui: 29 September 2021   04:38 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berpose di pekarangan Museum Memorial War (Dok Pribadi)

Kami menuju pintu Museum dan terlihat diskeliling gambar gambar yang intinya memesan" NO WAR"

Gambar-gambar di pintu masuk museum (Dok Pribadi)
Gambar-gambar di pintu masuk museum (Dok Pribadi)

Sedangkan dibagian dalam gedung banyak gambar gambar kekejaman perang,yang menyebabkan saya merinding menyaksikan foto dokumentasi yang dijadikan semacam prasasti di dinding. 

Terlihat gambar seorang Jepang sebelum Hara kiri dan membakar dirinya, berpesan pada dunia untuk menghentikan perang.

Mengunjungi museum perang ini merupakan peringatan bagi pengunjung agar jangan ada perang lagi baik dengan 1001 alasan. 

Sudah terlihat akibat peperangan melalui foto dokumentasi, agar semua orang bisa merasakan akibat perang tersebut. Pesan moral mendalam yang tersurat dan tersirat dari kunjungan kami ke museum Memorial  War ini adalah:" Peace, no war". Yang diharapkan setiap pengunjung menyampaikan ke negeri masing masing. 

Kesimpulan:

Akibat perang memorandakan negara seperti Vietnam yang akhirnya bisa bebenah dibantu bank Dunia sehingga menjadi seperti sekarang, sungguh merupakan contoh bagi negara lain.

Kami bersyukur sudah bisa menginjakan kaki di Vietnam dan menjelajahi Ho Chi Minh tidak hanya nonton di film film saja. Ho Chi Minh merupakan ibu kota Vietnam Selatan.

Menyaksikan foto dokumentasi dan kisah kekejaman perang mengingatkan kita betapa bersyukur dapat hidup di negeri yang bebas merdeka.  

Semoga jangan lagi terjadi perang. Dan seperti kata peribahasa:" Bila ingin menyampaikan pesan damai kepada dunia,maka mulailah dengan keluarga kita terlebih dulu." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun