Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 134)

26 Juli 2021   04:43 Diperbarui: 26 Juli 2021   06:56 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi Hidup Berbagi  

Ada banyak cara dan gaya dalam memaknai arti hidup berbagi. Dan setiap negara tentu memiliki cara yang mungkin berbeda beda .

Mengingat diary yang saya  tayangkan di Kompasiana ini bukan dari buku Diary melainkan berasal dari daya  ingat saja,maka ada beberapa kisah perjalanan hidup yang  tercecer.

Karena itu mohon dimaklumi  bila tulisan ini tidak persis sama dengan  catatan harian. Karena ditulis  apa yang teringat , kapan saja dan dimana saja. 

Kali ini saya teringat mengenai cara Australia membagi bagi angpao. Kalau kita di Indonesia biasanya angpao dibagikan pada hari Raya atau tahun Baru Imlek  Angpao ini diberikan orang tua kepada anak anak yang masih dibawa umur dan belum berpenghasilan Bisa juga anak anak yang sudah nikah dan yang sudah berpenghasilan memberi angpao pada orang tua dan adik adiknya.

Bagaimana cara Australia?

Mengingat bahwa penduduk Australia terdiri dari banyak suku bangsa, mama cara orang Australia membagi bagi angpao,boleh jadi merupakan tradisi yang dibawa dari negeri asal mereka . Jadi belum tentu merupakan  budaya asli Australia. 

Misalnya mengadakan berbagai acara yang ditontoni banyak warga serta memberi angpao pada pembawa acara  Restoran restoranpun tak mau kalah . Mereka memberi angpao berupa voucher yang diberikan pada setiap pengunjung restorannya

ramai orang menonton acara yang dibuat (dok pribadi)
ramai orang menonton acara yang dibuat (dok pribadi)

Suatu waktu ini kami diundang tetangga untuk makan malam bersama keluarga di PappaRich restoran Semua kami anak cucu dan mantu serta mantu cucu berkumpul di PappaRich. Tidak ada booking tempat siapa datang langsung masuk sekalian karena ramai antri direstoran tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun