Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kita Tabur (Seri 98)

31 Mei 2021   04:35 Diperbarui: 31 Mei 2021   06:21 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto di Prasasti Herritage Circle (dok pribadi)

Suatu waktu  kami memanfaatkan transportasi umum dengan menumpang Kereta Api di Stasiun  Joondalup Setibanya di Perth  Central Train Station, kami turun  Dan dari sini  rencana mau melanjutkan perjalanan ke Victoria Park. 

Saat berjalan kami melihat dilantai menuju ruang  tunggu kereta api, tampak  ada tulisan yang yang terpahat dan dapat dibaca dengan jelas. Ternyata tulisan tersebut adalah catatan mengenai protes besar besaran yang pernah terjadi  Yang intinya menuntut Pemerintah Australia mengenai tranportasi kereta api antara Perth ke Fremantle, kota tua agar dibangun kembali. Akhirnya tranportasi Perth ke Fremeantle pulih kembali sebagai mana biasanya. Hal yang merupakan pengalaman pertama yang saya saksikan. Sangat sederhana tapi mengabadikan berbagai peristiwa sebagai catatan berharga bagi masyarakat. 

Prasasti yang terdapat dilantai gedung stasiun kereta api (dok pribadi)
Prasasti yang terdapat dilantai gedung stasiun kereta api (dok pribadi)

Melihat adanya prasasti yang demikian ,saya teringat dinegara kita kalau mau buat prasasti membutuhkan jutaan uang kita baru bisa dibangun satu prasasti dengan upacara tertentu . Tetapi di Australia , mereka mengukir prasasti dengan ukiran biasa saja dan meletakkan dimana bisa dibaca oleh setiap orang yang lewat.

Terpikir oleh saya,seandainya kalau di Indonesia hal ini dapat diterapkan, maka ada banyak peristiwa yang dapat diabadikan  Hal yang tampak sepele tapi  banyak kejadian yang bersejarah dapat kita abadikan dengan biaya yang tidak memerlukan jutaan rupiah dan menunggu diresmikannya. Mengingat setiap ada acara seremonial menghabiskan dana yang tidak sedikit .

Salah satu contoh prasasti yang dipahat didinding(dok pribadi)
Salah satu contoh prasasti yang dipahat didinding(dok pribadi)

Selain prasasti yang bertebaran dimana mana ada juga prasasti seperti dinegeri kita yaitu kejadian atau bangunan yang pertama didirikan umpamanya The Circle Herritage Building yang terdapat di taman  Burswood dan banyak yang lainnya lagi.Herritage Building  ini letaknya cukup jauh dari lapangan pakir kendaraan,sehingga harus berjalan kaki untuk sampai kesana. Tapi sekaligus merupakan kesempatan untuk olahraga jalan kaki 

Kami datang pagi pagi sekali dihari minggu, karena kalau sudah siang tidak dapat tempat untuk pakir kendaraan.Umumnya warga berkunjung merupakan tempat rekreasi dan sekaligus merupakan tempat berolah raga berjalan kaki.

tempat kaum muda berolah raga jalan kaki(dok pribadi)
tempat kaum muda berolah raga jalan kaki(dok pribadi)

Menurut tulisan yang terdapat di prasasti   tercatat bangunan ini terdiri dari bahan perungu dan besi beton sebagai penyanggahnya. Tinggi 2,5 meter dan lebar  3 meter dan diresmikan oleh Walikota Kota Victoria Park,  Mick Lee, OAM, JP.

prasasti mengenai Herritage Circle(dok pribadi)
prasasti mengenai Herritage Circle(dok pribadi)

Dari prasasti ini terukir kehidupan warga Victoria zaman dahulu yang hidup disekitar Swan River yaitu sungai terpanjang di Western Australia yang panjangnya 60 km.

Seperti kata peribahasa, semakin banyak berjalan semakin banyak yang dapat dilihat dan dipetik pelajaran berharga. Sehingga setidaknya memahami sedikit tentang sejarah kota dimana kami tinggal. 

Kesimpulan :

Setiap kali ada kesempatan kami berdua selalu memanfaatkan untuk mengunjungi berbagai destinasi yang menarik dan bernilai. Sehingga waktu tidak pernah terbuang secara sia sia dengan duduk bermenung di rumah 

Hal ini juga sekaligus menjauhkan kami dari rasa bosan  di negeri orang .Hal yang paling sering dialami oleh sesama orang Indonesia yang datang mengunjungi anak mereka di Australia Baru 2 minggu sudah mau pulang karena bosan tidak tahu mau kemana .

Memanfaatkan waktu yang berharga dengan menyaksikan  prasasti yang dipahat secara  sederhana untuk mengingatkan masyarakat tentang kejadian dulu yang pernah terjadi  setidaknya menghadirkan Pengetahuan bagi kami berdua tentang  pernak pernik sejarah di kota ini. 

Hal ini jauh lebih berharga ketimbang menghabiskan waktu untuk berkunjung ke mall untuk window shopping ,yang tidak jarang menyebabkan tergoda untuk membeli barang yang tidak dibutuhkan. Bagi kami hal ini merupakan rekreasi menarik dan sekaligus kesempatan belajar dan olahraga secara alami. 

31 Mei 2021.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun