Vibo Valentia
Setelah puas menjelajahi pulau demi pulau ,hari berikutnya Margaretha adik saya bertanya apakah saya dan suami  mau mengunjungi Vibo Valentia. Karena untuk bisa sampai disana harus melalui jalan yang berliku liku dan curam.
Kebanyakan orang tidak tahan dengan kondisi yang demikian, lalu mabuk darat. Saya.katakan bahwa kami sudah biasa melakukan perjalanan jauh Bahkan dari Padang ke pulau Bali dengan.kendaraan pribadi dan disopiri suamiÂ
Pokoknya kemanapun diajak kami siap Kami menyanggupi bisa bertahan sampai di Vibo Valentia.
Maka setelah sarapan kami berangkat  Adik saya dan suaminya Sandro mengendarai mobil secara bergantian  membawa kami menuju Vibo Valentia yang terkenal di Italia Selatan.
Bagi yang tidak terbiasa melakukan perjalanan jauh dan berbelok belok dengan tingkungan yang tajam dan curam, memang bisa menyebabkan rasa mual bagi kita diatas kendaraan.Â
Tapi bagi kami  ,berjalan sambil menikmati pemandangan yang indah menarik hati sepanjang perjalanan ,menyebabkan kami menikmati tanpa merasa mabuk .
emua benda benda peninggalan zaman kuno tidak dipoles sama sekali dan dibiarkan sebagaimana adanya sehingga keasliannya terjaga.Disini dilarang keras menggunakan blitz ,sehingga gambar tidak jelas ditempat yang suram.
Kastil ini tempat penyimpanan hasil pengalian di Vibo Marina. Briatco, Bivona, Cessaniti . Kastil ini perlu kita kunjungi karena merupakan museum pra sejarah dan zaman Romawi.Seorang Bangsawan yang juga merupakan  arkeolog yang mengutuhkan kastil ini ,maka kastil  ini diberi nama Bangsawan tersebut Yakni " Vito Capialbi".Â
Kesimpulan :
Mengunjungi kastil yang merupakan peninggalan zaman Romawi ,merupakan kesempatan untuk pelajaran diri bagi kita Kami bersyukur kepada Tuhan karena kami sudah mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke kastil di Italia Selatan,yang mana belum tentu semua orang bisa kesana.
Walaupun sejujurnya kami sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan tentang budaya dan benda benda kuno  ,tapi kami dapat merasakan keindahan bangunan yang artistik serta menggagumi betapa mereka merawat dengan sangat apik.
Mohon maaf tulisan ini ditulis dalam gaya storytelling dan tidak secara sistematis. Semoga para Pembaca masih dapat menikmati tulisan sederhana ini.
3 Maret 2021.
Salam saya,
Roselina.