Berbagi kisah perjalanan ke Jawa TimurÂ
Perjalanan menjelajahi Jawa Timur, tentu saja tentu saja kami manfaatkan untuk singgah dari satu kota ke kota lainnya. Karena itu tak kami sia siakan kesempatan untuk menjalin hubungan persahabatan  Sehingga  banyak pula dapat teman dari sini.Misalnya Surabaya, Madiun, Ngawi, Malang, Kediri dan Blitar.
Bu Endang, walaupun sibuk dengan berbagai akivitas bisnisnya tapi masih menyempatkan mengajak kami ke Malang dan Blitar serta kota Batu. Sedangkan di Surabaya ada pak Rinto bu Magdalena dan Pak Sarwono Untoro dosen salah satu perguruan tinggi Surabaya.yang selalu mendampingi setiap kali kami datang untuk acara penyembuhan sosial dan lokakarya.
Bersyukur kami mendapatkan fasilitas menggunakan aula Universitas Malang sebagai pusat kegiatan sosial pada waktu itu Dan kemudian beralih ke HotelÂ
Di  Malang selalu menginap di Hotel Trio Indah dan mengadakan acara juga disana. Kalau kumpul kumpul teman di Malang di rumah bu Endang di jalan Bakung Dalam, kota Malang.
Sahabat dari Kompasiana ada mas Rudy Geron dan isteri Abie yang kami kenal melalui kompasiana. Mas Rudy Geron adalah kompasianer yang berkunjung ke Wollongong Diawali dengan saling sapa di Kompasiana, akhirnya  kami saling bertemu dan terjalin hubungan persahabatan dengan mas Rudy Geron. Padahal sebagai pemilik salah satu klinik.kesehatan di Surabaya dan sekaligus seorang dokter Specialist, mas Rudy sangat sibuk
Kami diajal jalan jalan dan pesiar dengan Boat selama berada disana. Bahkan  melunasi seluruh tagihan selama kami menginap di Lombok Hotel.selama 3 malam
Kesimpulan :
Saya sangat bersyukur dianugerahi kesehatan lahir batin dan kesempatan untuk selalu mendampingi suami ,kemanapun pergi.
Rasa syukur ini semakin besar  karena kami dapat menjalin persahabatan dengan hati yang tulus tidak berdasarkan untung dan rugi Bayangkan mas Rudy Geron dengan ikhlas membiayai seluruh pengeluaran kami selama berada di Mataram yang berjumlah jutaan rupiah. Hubungan persahabatan kami terus berlangsung hingga kiniÂ
Karena kalau persahabatan terjalin berdasarkan kepentingan tidak akan mampu bertahan lama .
Sebaliknya hubungan persahabatan yang tulus, akan membawa keakraban yang mendalam seperti persahabatan kami dengan mas Rudy dan keluarga  Padahal kami berbeda suku beda agama dan beda profesi Tetapi dengan membuka hati untuk menerima berbagai perbedaan, kita dapat bersahabat dengan semua orang  Saya dan suami menjadi saksi hidup bahwa perbedaan bukanlah kutukan melainkan sebuah berkat bagi kita semuaÂ
27 Nopember 2020.
Salam saya,
Roselina