Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagi Kisah Perjalanan Hidup (seri 2)

17 September 2020   05:11 Diperbarui: 17 September 2020   06:23 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto sewaktu bolak balik Padang Medan (dok pribadi)

Dalam Perantauan di Kota  Medan

Walaupun tante dengan senang hati menerima kami sebagai bagian dari keluarga  ,tapi tentu kami harus tahu diri untuk tidak membebani tante dengan keberadaan kami .Maka saya dan suami berusaha untuk mencari pekerjaan di Medan .Tapi belum ada yang cocok bagi kami karena kami berdua sama sekali tidak menguasai bahasa Mandarin 

Untuk sementara suami mengambil inisiatif berdagang antar Medan dan Padang dengan memanfaatkan uang tabungan kami selama bekerja di Padang Pada awalnya saya sungguh tidak tega membiarkan suami menempuh perjalanan jauh setiap minggu. Tapi suami tidak mau jadi pengangguran 

Dagang Permen 

Di  Medan kami berkenalan dengan  Abeng seorang Pengusaha  yang punya pabrik bon bon (permen) Yang menawarkan pada suami untuk membawa bob bon ke Padang karena banyak pedagang yang membeli bon bon ke.pabriknya untuk dibawa ke Sumbar .

Maka mulailah suami menjadi pelanggan dari pabrik Abeng .Membeli aneka ragam permen  dan dibawa ke Padang dengan bus ALS

Dari  Padang suami kembali membawa makanan kaleng yang di.beli dari pedagang Pekanbaru karena makanan kaleng banyak masuk dari singapore ke Pakanbaru.

Disebabkan suami orang jurusan sastra dan sama sekali  tidak pernah memiliki latar belakang bisnis Ketika suami.menjual sudah ada kelebihan dari harga beli sudah merasa senang Tidak terpikir  ongkos barang dari Medan ke Padang dan sebaliknya dari Padang ke Medan dan ongkos pengeluaran pribadi

Setelah satu bulan berdagang saya menanyakan kenapa barang yang dibawa tambah sedikit Suami tidak paham. Setelah saya pelajari ternyata suami tidak memasukkan biaya pengangkutan barang  dagangannya dan biaya pengeluaran pribadi Maka yang selama ini  dianggap untung sebenarnya rugi diongkos

Suami mencoba untuk menghitung modal ternyata sekarang hanya tinggal 1/3 lagi jadi rugi 2/3 dari modal Akhirnya setelah berunding maka kami memutuskan untuk berhenti berdagang 

Kerja di Pabrik Karet

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun