Menjelajahi Benua Asia (Bag. 9 Seri A 3-1)

Mengunjungi Jambi 

Karena foto foto kunjungan ke  Palembang belum ditemukan ,maka seperti yang sudah disampaikan sebelumnya ,kisah perjalanan kami terpaksa ditulis tidak secara runut.

Kali ini saya ajak para Pembaca unutuk berkunjung ke  propinsi Jambi  .Propinsi Jambi yang memiliki  ibu kota yang namanya juga sama yakni kota Jambi, terletak di Pulau Sumatera Jambi ini adalah peninggalan kerajaan zaman Melayu, karena itu sebagai orang yang terlahir di Sumatera Barat kami  bisa berkomunikasi dengan warga setempat walaupun bahasa daerahnya tidak persis sama.

Candi Muaro Jambi

Salah satu bangunan sejarah yang merupakan ikon  Jambi adalah Candi Muaro Jambi (Muaro-muara) karena itu ketika mengunjungi jambi tidak lupa untuk mengunjungi candi Muaro Jambi ini.Untuk menuju ke Candi Muara jambi kita harus melalui jembatan yang cukup panjang diatas sungai Batang Hari .

Jembatan menuju candi(dok pribadi)

Candi ini merupakan candi peninggalan Hindu Budha terluas di Asia tenggara dan merupakan salah satu world heritage building 

Tiba dilokasi ,ternyata untuk dapat tiba di lokasi  harus berjalan kaki dulu sejauh 2 kilometer Lumayan jauh dibawah terbitnya sinar mentari di siang itu Maka kami datangi Petugas  agar kami diizinkan berkendaraan sampai pintu masuk. 

Ee ternyata  Kami dilayani Asril Petugas asal  Sumatera Barat yang telah bertugas selama 10 tahun di candi ini Nah ini dia , bertemu sesama orang sekampung masa iya tega menolak permintaan hehehe Maka sambil tersenyum tamah Asril mempersilakan kami berkendara hingga tiba di lokasi

Candi Muarajambi seperti tembok bersusun(dok pribadi)

Candi Muaro Jambi tidak semegah candi Brobudur atau Mendut Sepintas candi Muaro jambi  terlihat seperti merupakan sebuah kubah raksasa. 

Candi Muaro jambi merupakan kubah Raksasa (dok pribadi)

Memanfaatkan Kesempatan

Sewaktu kami mengunjungi Jambi tidak lupa memanfaatkan waktu untuk kopdar dengan Kompasianer yang domisili di sini dengan mengambil tempat di Asrama Haji Jambi.