Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Wanita Lebih Dekat Pada Ayah

15 Juni 2020   04:00 Diperbarui: 15 Juni 2020   04:17 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi:https://nurveni.tumblr.com/post/129240248245/titip-rindu-ayah 

Berbagi pengalaman pribadi

Kalau kita membaca dimedia sosial atau di Kompasiana ,kebanyakan penulis  wanita menulis puisi untuk ayah.,dengan beragam variasi. Baik bagi ayahnya yang masih ada bersama,maupun yang terpisah oleh jarak dan waktu .Bahkan  puisi untuk ayahanda tercinta yang sudah tidak lagi bersama dirinya didunia ini. Ungkapan hati dari seorang wanita, yang mungkin menulis tentang , sosok  seorang  ayah sebagai laki laki pertama yang di cintai
Bahkan ada yang patah hati sejak ayahandanya meninggal dunia . Kenapa demikian? Jarang sekali  Penulis wanita menulis puisi untuk ibu ,kecuali hari Ibu.Hal ini juga saya alami

 Ada pengalaman pribadi yang akan saya tuliskan ,betapa mendalamnya hubungan saya sebagai seorang anak ,terhadap ayah saya. .Sebagai seorang wanita saya juga lebih dekat dengan sang ayah dari pada ibu saya sendiri.Kenapa demikian? Ada yang mengatakan bahwa seorang ayah ,saking mencintai istrinya, maka  sangat berharap  bahwa kelak  anaknya yang pertama   lahir adalah seorang  putri 

.Ketika saya kecil kalau ada apa apa yang saya sukai ,maka saya bicara pada ayah , yang akan membelikan buat saya .Sementara bila saya minta kepada ibu ,belum tentu akan diberikan. Kedekatan saya dengan ayah tidak terputus,walaupun  saya sudah menikah dan sudah punya anak tiga orang .Pada tahun 1991 saya dan suami serta putri kami Ing serta ponakan akan ke Singapore dan Thailan selama dua minggu kami ikut tour .Ketika akan berangkat kami mohon diri pada kedua orang tua saya ,waktu itu ayah saya masih sehat  .Ayah saya berpesan jangan lama lama segera kembali ya dan saya mengiakannya. 

Setibanya di Thailand

Ketika kami lagi tour di Thailand dan akan kembali ke Singapore diperjalanan pulang tiba tiba saya merasa sedih sekali dan teringat ayah saya  Hal ini saya ceritakan pada suami ada apa gerangan sehingga saya begituh sedih tentang ayah saya ? Dan dijawab suami mungkin ayah saya kangen pada saya. Setiba kami dihotel tempat kami nginap ,tiba tiba seorang resepsionis menyampaikan pada saya ada kabar duka,sambil menyerahkan selembar kertas fax dari Indonesia buat saya ,dimana tertulis Ayah meninggal siang ini harap pulang. Saya tersentak karena kaget dan sedih sekali .Rupanya itulah rupanya  firasat saya dan perasaan sedih tadi siang ketika sedang mengikuti tur di Thailand  .Kami  memutuskan esok hari,pada pesawat pertama ,kami segera pulang ke Indonesia.

Kesimpulan 

Dalam hidup ini ada banyak hal hal yang merupakan misteri yang tidak dapat diungkapkan secara ilmiah atau diuraikan berdasarkan matematika.Masing masing orang menyimpan atau memiliki misteri hidupnya sendiri ,hal yang terkadang tidak masuk akal dan merupakan misteri sepanjang hayat. Ini hanya sepotong kisah pengalaman hidup saya,tentang kedekatan saya dengan ayah tercinta ,yang sudah tiada sejak tahun 1991. Saya yakin, Kompasianers yang lain memiliki juga kenangan  tentang hubungan batin dengan ayahanda tercinta

15 Juni 2020.

Salam saya,

Roselina.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun