Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Temukan Kebahagiaan Dalam Diri

24 April 2020   04:36 Diperbarui: 24 April 2020   08:04 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Kalau dicari tak pernah akan didapat

Banyak orang yang berusaha mencari kebahagiaan,tapi seumur hidupnya tidak pernah dapat menemukan kebahagiaan dimaksudkan. Karena sesungguhnya kebahagiaan tersebut berada didalam diri kita masing masing, Hal ini bukanlah hasil temuan yang baru,karena semua orang sudah tahu akan hal ini. Tapi sayang sekali,orang terlalu banyak memberikan syarat kepada dirinya sendiri,agar dapat menikmati arti sebuah kebahagiaan MIsalkan orang berpikir,seandainya suatu waktu saya kaya ,maka saya pasti akan sangat bahagia.Tetapi ketika suatu waktu,dirinya sungguh sungguh menjadi kaya,tapi kebahagiaan yang ditunggu tunggu tak kunjung tiba,karena saking banyaknya masalah yang timbul

Ada juga  orang berpikir ,bila  anak anaknya  semua berhasil jadi sarjana  maka dia akan bahagia.Tapi kenyataannya tidaklah demikian karena kebahagiaan itu ada dalam diri kita aendiri tak usah dicari kemana mana bila kita mensyukuri apa adanya maka kita akan bahagia.Segala sesuatu yang kita punya kita syukuri dengan benar maka kita akan bahagia.

Karena bila anak anaknya sudah sarjana semua belum tentu dia akan bahagia ,disebabkan tidak semua anak mau menanggung orang tuanya seperti apa yang diberikan orang tua pada diri mereka.

Belajar bersyukur dari orang yang hidupnya berkekurangan

Dalam salah satu kunjungan kami ke panti anak anak disable ,menyaksikan betapa dengan tubuh yang jauh dari sempurna,ada yang tangannya hanya satu,ada juga yang kakinya tidak sempurna,tapi mereka menyanyikan lagu:" Aku memuji kebesaran Mu " Rasanya sesak dada kita akan rasa haru dan sekaligus mengingatkan betapa seringnya kita lupa bersyukur. Padahal kita dianugerahi tubuh yang lengkap 

Ada orang tua yang menjual semua kekayaannya untuk menyekolahkan anaknya dengan harapan bila nanti anaknya berhasil akan senanglah hidupnya dan bahagia dia dihari tuanya. Kenyataan setelah semua harta habis dijual dan anaknya sudah sarjana sang anak tidak memberikan perhatian pada orang tuanya ,seperti yang diharapkan .Karena anak harus mengurus dan memperhatikan keluarganya sendiri 

.Mengharapkan kebahagiaan diluar diri kita,selalu akan menghadirkan rasa kecewa yang mendalam.Karena hidup itu tidak selalu terjadi seperti maunya kita,

Kesimpulan 

Kebahagian itu tak bisa dicari, karena kebahagian itu ada pada diri kita,dengan menyukuri apa adanya diri kita.,maka kita akan bahagia.Semakin banyak kita memberikan syarat agar dapat berbahagia,maka akan semakin jauhlah kita dari kebahagiaan tersebut. 

Hidup itu sendiri sudah penuh dengan lika liku,terkadang berjalan mulus,tapi tidak jarang kita harus menghadapi jalan hidup yang terjal dan berbahaya. Lalu mengapa kita membuatnya semakin sulit dengan berandai andai? Kita tetap berusaha untuk meningkatkan kehidupan menjadi lebih baik,tapi menyukuri apa yang sudah ada pada kita.

24 April 2020

Salam Saya,

Roselina

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun