Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Usia Bertambah, Bukan Berarti Harus Kalah

16 Maret 2020   04:23 Diperbarui: 16 Maret 2020   04:51 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: http://www.womenstillworking.org/slide/11707/choose-your-way/

Kalah dan Mengalah adalah hal yang berbeda

Kebanyakan orang berpendapat kalau di atas 50 tahun sudah dianggap lansia dan sudah mulai tidak produktif lagi dalam segala hal. Memang ada tipe orang semacam itu, yang merasa sudah tua sebelum waktunya. Di saat usianya semakin bertambah, justru semangat hidupnya terus merosot.

Maka terjadilah seperti yang dikenal dengan istilah "penuaan dini". Bukan hanya tampilan yang loyo, tapi juga cara berpikir dan gerakan menjadi lamban dan tak mampu hidup mandiri, apalagi bila harus bersaing dengan orang lain.

Tergantung pada pribadi masing-masing

Tetapi pendapat orang jangan sampai memengaruhi kehidupan pribadi kita. Dalam kenyataan di dalam hidup tidaklah demikian karena ada faktor lain yang menentukan, tergantung apakah yang bersangkutan aktif atau tidak.

Semua orang tahu seorang yang sudah termasuk kategori lansia dianggap sudah boleh pensiun dalam hal pekerjaan, karena dulu laki-laki pensiun di umur 60 sedangkan wanita pensiun di umur 55 tahun. Oleh karena itu banyak yang berpendapat kalau sudah melewati usia 50 terutama wanita tidak produktif  lagi.

Beda dengan zaman now, di mana pensiun di umur 65 bagi wanita dan untuk pria umur 70 tahun. Karena itu wanita usia 50 ke atas masih diberi kesempatan untuk bekerja di kantor atau tempat tempat lain sesuai dengan pengalamannya.

Berbagi pengalaman hidup 

Ketika kami pindah dari Padang ke Jakarta, usia saya sudah mendekati angka 50 atau tepatnya 47 tahun. Di mana kami berusaha dengan membuka usaha stasioneri, dengan berkantor di Lokasari Plaza untuk mengisi proyek ke berbagai perusahaan di  Cikarang, yang mana berlangsung sampai tahun 1996.

Tapi karena kami tidak biasa dengan permaianan proyek, yang bertentangan dengan hati nurani, maka walaupun menjanjikan keuntungan yang mengiurkan, tapi kami memutuskan untuk menghentikan usaha ini.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun