Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tidak Berpuasa tapi Ikut Sibuk

25 Mei 2019   07:23 Diperbarui: 25 Mei 2019   15:05 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 dokumen   Roselina

Saya menerima telepon dari salah seorang teman lama yang sudah lebih dua puluh tahun tidak jumpa. Dia menanyakan masih ingatkah saya pada dirinya yang sudah lama sekali tak pernah jumpa.  

Waktu kami masih tinggal di Padang dia salah seorang teman akrab kami yang sering berkunjung kerumah kami, dia mengingatkan saya pada bulan puasa, maka  setiap hari Sabtu teman teman berkumpul ke rumah kami untuk berbuka puasa. 

Walaupun kami beragama Katolik, tapi tiap Sabtu kami menyediakan rumah kami sebagai tempat  buka puasa  bersama. Selain dari Pak RT dan tetangga, teman-teman kami kebanyakan sesama anggota ORARI.

Hubungan Kami Sudah Seperti Satu Keluarga Besar

Teman semasa jadi anggota Orari sangat akrab bila kita  berkendaraan dan terjadi ada ban yang bocor atau ada yang rusak, sehingga kendaraan mogok maka  cukup kita beri tahu saja di2m band maka semua teman-teman akan datang dan membantu.

Baik untuk menganti  ban ataupun membantu apa saja yang bisa mereka bantu. Hubungan kami sudah seperti satu keluarga besar, tanpa ada sekat baik karena beda suku, budaya, maupun perbedaan agama dan latar belakang sosial. 

Kami duduk dan makan semeja, walaupun mungkin status sosialnya ada yang bekerja sebagai Satpam, dokter, PNS, bahkan termasuk beberapa diantaranya yang menduduki jabatan cukup penting dalam pemerintahan. Persahabatan dan rasa kekeluargaan yang kami rasakan pada waktu itu sungguh sangat menyejukan hati.

Rumah Kami Terbuka Untuk Siapa Saja

Boleh dikatakan hampir sembilan puluh persen teman-teman kami  adalah Muslim. Karena mereka sering bertandang kerumah kami di Wisma Indah, maka kami khusus membeli selembar permadani dan ruang kecil khusus tempat sholat. 

Tidak jarang para pedagang kulit manis yang datang dari Batusangkar datang berkunjung kerumah kami. Mereka ikut makan bersama dan bila waktu sholat, tempat sudah tersedia. 

Karena itu, pada setiap bulan puasa walaupun saya tidak berpuasa tapi saya ikut sibuk untuk setiap hari Sabtu memasak aneka ragam masakan bagi teman-teman yang mau berbuka puasa dirumah kami. 

Tidak satupun dari mereka yang merasa perlu bertanya, ini daging apa? Karena mereka sudah tahu dan yakin, bahwa dirumah kami tidak ada masakkan yang haram. Mengingat adik ipar dan beberapa keponakan kami juga beragama islam dan mereka sering makan bersama dirumah kami.

Saking merasa seperti dirumah sendiri maka teman-teman yang datang dengan bebas membuka kulkas dan lemari makanan. Mereka sudah menganggap rumah kami seperti rumah mereka sendiri. Teman-teman tidak malu-malu untuk  mengambil apa yang disukai, tanpa perlu di sodor sodorkan. 

Kami senang menyaksikan cara mereka, karena kami merasa mereka seperti  keluarga sendiri Bahkan bila semua sudah selesai makan maka teman teman tidak sungkan untuk minta dibawa pulang. 

Bagi kami sama sekali tidak merupakan hal yang memberatkan, mengingat pada waktu itu usaha kami sedang berjalan dengan lancar dan rumah  kami di Wisma Indah, cukup luas untuk menampung sekitar 30 orang teman teman.

Terkadang mereka lebih suka membawa piring nasinya ke pinggir kolam renang untuk sambil duduk santai menikmati makanan yang disediakan. Ketika kami adakan acara perpisahan, ketika akan pindah ke Jakarta teman-teman datang  dan memeluk kami. Bukan karena masalah sepiring nasi, melainkan karena rasa persahabatan yang tidak terganggu oleh sekat-sekat perbedaan.

Kini semuanya tinggal merupakan kenangan indah, yang tidak mungkin lagi kami dapatkan. Walaupun disini kami terkadang ikut dalam acara berbuka puasa bersama sesama orang Indonesia, namun karena belum begitu akrab maka suasana pun berbeda.

25 Mei 2019.

salam saya,
Roselina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun